Kepolosan, keluguan sekaligus kejujuran dan kebaikan anak-anak laskar pelangi ini diharapkan mampu memberikan kesadaran dan kepekaan sosial agar tetap terjaga karena saat ini mereka tengah menjadi makhluk indivudual karena terkurung di rumah.Â
Setidaknya anak-anak akan menyadari bahwa sekolah itu tidak sekedar masalah nilai dan kepintaran semata. Seperti yang diucapkan oleh karakter Pak Harfan. "Di sini kecerdasan tidak diukur dengan nilai-nilai angka semata, tapi dengan hati," ingat pak Harfan.
Disamping semua nilai-nilai positif yang terbersit dalam film "Laskar Pelangi" ini, ada satu pesan penting dari Pak Harfan yang sangat tepat untuk dijadikan pegangan kepekaan sosial anak-anak dan kita semua di tengah pandemi sekarang ini.
"Memberilah sebanyak-banyaknya kepada orang lain, bukan menerima sebanyak-banyaknya dari orang lain," itulah pesan yang berulang-ulang disampaikan Pak Harfan kepada anak didiknya, yang mungkin juga bisa kita sampaikan berulang kali kepada anak-anak generasi rebahan yang tengah SFH sekarang ini.
Film "Laskar Pelangi" ini dirilis pada tahun 2008 lampau. Â Telah tayang dan menjadi hits sekitar 12 tahun lampau. Anak-anak yang menonton waktu itu telah menjadi anak remaja atau sekolah menengah pertama.Â
Karenanya banyak dari generasi Z atau generasi rebahan sekarang yang belum pernah menonton film ini. Â Jika mau jujur, hingga saat ini belum ada film untuk segala usia, utamanya untuk anak-anak yang sebaik ini.Â
Dus, tak ada salahnya jika semasa anak-anak sekolah tengah menjalani SFH sekarang ini, sekali saja kita ajak mereka menonton "Laskar Pelangi".Â
Karena dari film ini, kita bisa mengambil banyak teladan solidaritas, kerja keras, budi pekerti luhur, dan hal-hal posiif lainnya yang pastinya akan berguna dalam menyikapi pandemi yang belum juga mereka hingga saat ini. Tabik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H