Seseorang yang mendapatkan Perundungan di tempat kerja, dapat memberikan dampak negatif yang signifikan pada berbagai aspek kehidupan orang tersebut, baik secara fisik, mental, maupun profesional. Karena perundungan merupakah hal yang sangat tidak menyenangkan bagi setiap orang, Berikut adalah beberapa efeknya:1. Dampak Psikologis
Stres dan Kecemasan: Korban perundungan akan merasa sering merasa cemas, gugup, atau takut menghadapi situasi kerja sehari-hari.
Depresi: Rasa tidak berdaya dan putus asa yang berkepanjangan akibat perundungan yang didapatkan oleh seseorang,dapat menyebabkan depresi.
Penurunan Kepercayaan Diri: Perundungan  juga dapat merusak rasa harga diri dan keyakinan akan kemampuan diri seseorang.
Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD): Dalam kasus perundungan berat, korban mungkin mengalami trauma yang bertahan lama.
Selain dampak Psikologis, Korban perundungan juga akan merasakan dampak yang lain yaitu dampak fisik.
2. Dampak Fisik
Masalah Kesehatan: Stres yang terus-menerus dirasakan oleh korban perundungan dapat menyebabkan sakit kepala, gangguan pencernaan, tekanan darah tinggi, atau insomnia.
Kelelahan: Rasa lelah yang konstan karena stres emosional dapat melemahkan daya tahan tubuh.
Penyakit Kronis: Dalam jangka panjang, stres akibat perundungan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, atau gangguan imunitas.
3. Dampak pada Karier
Produktivitas Menurun: Korban perundungan akan sering merasa sulit untuk berkonsentrasi, yang memengaruhi kinerjanya dalam bekerja.
Motivasi Hilang: Korban perundungan di tempat kerja akan kehilangan semangat untuk bekerja atau berkontribusi pada perusahaan.
Risiko Kehilangan Pekerjaan: Jika perundungan yang didapatkan oleh korban, menyebabkan kesalahan kerja atau konflik yang tidak terselesaikan, korban bisa kehilangan pekerjaannya.
Peluang Karier Terbatas: Lingkungan kerja yang toksik dapat menghambat pengembangan keterampilan dan kemajuan karier korban perundungan.
4. Dampak Sosial
Isolasi: Korban mungkin merasa dikucilkan oleh rekan kerja yang lain, baik karena perundungan langsung ataupun rasa malu yang dirasakan.
Hubungan Memburuk: Stres di tempat kerja dapat terbawa ke kehidupan pribadi, menyebabkan konflik dengan keluarga atau teman.
5. Dampak Jangka Panjang
Kesulitan Percaya pada Orang Lain: Korban mungkin menjadi lebih curiga atau ragu untuk menjalin hubungan profesional yang sehat di masa depan.
Trauma yang Berkelanjutan: Rasa takut terhadap lingkungan kerja atau situasi serupa bisa terbawa dalam karier berikutnya.
Penurunan Kepuasan Hidup: Dampak kumulatif dari perundungan dapat mengurangi kebahagiaan dan kualitas hidup secara keseluruhan.
6. Dampak pada Perusahaan
Perundungan yang diterjadi ditempat kerja tidak hanya akan  merugikan individu, tetapi juga akan merugikan  perusahaan, melalui:
Tingginya tingkat absensi.
Produktivitas tim yang rendah.
Turnover karyawan yang tinggi.
Kerusakan reputasi perusahaan.
Mengatasi perundungan di tempat kerja memerlukan kombinasi tindakan pribadi, dukungan dari pihak luar, dan pendekatan formal. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diambil apabila anda mendapatkan perundungan di tempat kerja :
1. Identifikasi dan Dokumentasikan Perundungan
Kenali Tanda-Tanda Perundungan : Perundungan dapat berupa kritik yang tidak adil, pelecehan secara verbal, pengucilan, ataupun dapat berupa sebuah ancaman.
Catat Insiden Perundungan : Tuliskan detail setiap kejadian, termasuk tanggal, waktu, lokasi, siapa saja yang terlibat, dan apa yang terjadi. Dokumentasi ini bisa menjadi bukti penting untuk anada dapat membela diri nantinya.
2. Tetap Tenang dan Profesional
Hindari bereaksi secara emosional. Tetap tenang dapat menunjukkan bahwa Anda kuat dan tidak mudah tergoyahkan.
Jangan membalas perilaku buruk dengan tindakan serupa.Dan tetap fokus fikirkan hal-hal yang dapat menyelamtkan diri anda dari perundungan selanjutnya.
3. Berkomunikasi Secara Langsung
Jika memungkinkan, bicarakan masalah ini dengan pelaku secara langsung dengan tenang dan tegas. Ungkapkan bahwa perilakunya tidak bisa diterima.Gunakan bahasa yang tegas namun sopan, seperti: "Saya merasa tidak nyaman dengan cara Anda berbicara kepada saya. Saya harap kita bisa saling menghormati."
4. Cari Dukungan
Rekan Kerja: Ceritakan kepada rekan kerja anda yang dipercaya tentang apa yang terjadi pada diri anda, Â untuk mendapatkan perspektif dan dukungan.
Keluarga atau Teman: Berbagi cerita dengan orang terdekat dapat membantu mengurangi stres dan dapat membantu titik terang lankah apa yang akan anda ambil selanjutnya.
Psikolog atau Konselor: Jika perundungan memengaruhi kesehatan mental Anda, pertimbangkan untuk segera mencari bantuan profesional.
5. Laporkan ke Atasan atau HRD
Bawa bukti-bukti perundungan  yang sudah Anda kumpulkan, jangan lupa untuk membuat salinan bukti-bukti tersebut, untuk berjaga-jaga terhadap hal-hal yang tidak diinginkan.
Jelaskan situasinya dengan fakta, tanpa menyalahkan secara emosional.
Mintalah tindakan atau perlindungan dari manajemen.
6. Pahami Kebijakan Perusahaan
Tinjau panduan kebijakan tentang pelecehan atau perundungan di tempat kerja. Kebanyakan perusahaan memiliki aturan dan prosedur untuk menangani masalah ini.
7. Pertimbangkan Mediasi atau Laporan Formal
Jika perundungan terus berlanjut, pertimbangkan mediasi dengan pihak ketiga.
Ajukan laporan resmi jika tidak ada tindakan yang diambil oleh perusahaan.
8. Jaga Kesehatan Mental dan Fisik
Lakukan aktivitas yang membantu Anda melepaskan stres, seperti olahraga, meditasi, atau hobi.
Pastikan Anda cukup istirahat dan menjaga pola makan sehat.
9. Evaluasi Karier
Jika situasinya tidak membaik, pertimbangkan untuk mencari pekerjaan di lingkungan yang lebih sehat. Keselamatan dan kesejahteraan Anda lebih penting daripada bertahan di tempat yang toksik.
Menghadapi perundungan di tempat kerja bukanlah hal yang mudah, tetapi dengan tindakan yang tepat, Anda dapat melindungi diri dan mendorong lingkungan kerja yang lebih positif
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI