Mohon tunggu...
Rohendi
Rohendi Mohon Tunggu... Guru - gladiator

Long Life Education, Exprience The Best Of Teacher

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengaruh Penerapan Model Discovery & Inquiri terhadap Motivasi dan Hasil Belajar

26 Juli 2023   17:26 Diperbarui: 26 Juli 2023   17:36 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Dalam kegiatan pembelajaran, Sebagai seorang guru tentunya kita memiliki banyak pengalaman yang berhasil mengatasi berbagai permasalahan yang kita temui dalam menjalankan tugas di dunia pendidikan.Pengalaman tersebut perlu dituangkan dalam sebuah tulisan berupa “Best Practice” yang disusun dengan format yang telah ditentukan untuk dapat menginspirasi dan diharapkan mampu meningkatkan mutu pendidikan.

Dengan kata lain, Best Practice (disebut juga praktik baik) merupakan istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan pengalaman terbaik tentang keberhasilan seseorang dalam melaksanakan tugas profesinya.

LK 3.1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran


Penerapan model pembelajaran Discovery Learning dan Inkuiri Terbimbing diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar peserta didik pada Mata Pelajaran Pengolahan Hasil Nabati Materi Pengolahan Susu Kedelai.

Lokasi : SMK Negeri 1 Surade

Lingkup Pendidikan : SMK – APHP (Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian)

Tujuan yang ingin dicapai : Pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar peserta didik pada Materi Pengolahan Susu Kedelai pada kelas XII APHP..

Penulis : Rohendi, S.ST.

Tanggal : 15 Juni dan 22 Juni 2023

Situasi :

Kondisi yang melatar belakangi masalah yaitu rendahnya motivasi belajar dan belajar peserta didik yang disimpulkan dalam beberapa faktor yaitu :

1. Model pembelajaran yang digunakan masih kurang penerapan pembelajaran kooperatif dan metode praktikum yang mengakibatkan rendahnya motivasi, keaktifan, pemahaman serta keterampilan peserta didik.

2. Proses pembelajaran tidak berpusat pada perserta didik sehingga menjadikan peserta didik kurang aktif dalam pembelajaran.

3. Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran masih kurang maksimal sehingga kurang bervariasi dalam pembuatan media pembelajaran.

4. Hasil belajar peserta didik pada materi pengolahan susu kedelai masih banyak yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM).

Peran dan tanggung jawab saya sebagai guru adalah :

  • Meningkatkan kembali motivasi belajar peserta didik.
  • Membangun pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.

Menciptakan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dengan memanfaatkan teknologi.

Tantangan : 

Pembelajaran yang bisa meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik harus didukung oleh beberapa faktor diantaranya :

  • Pemilihan model pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik.
  • Adanya ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai.
  • Adanya dukungan orang tua/ wali peserta didik terhadap pendidikan atau pembelajaran anak di sekolah.

Salah satu tantangan yang dihadapi di SMK Negeri 1 Surade adalah :

  • Dukungan orang tua/wali terhadap pendidikan peserta didik masih rendah.
  • Sarana dan prasarana yang belum memadai, seperti ketersediaan alat sesuai dengan standar industri, jumlah ketersedian alat yang tidak sesuai dengan rasio jumlah peserta didik. Jaringan internet untuk pembelajaran yang difasilitasi oleh sekolah kadang tidak stabil dan belum menjangkau peserta didik. Sering terkendala mati lampu pada saat pembelajaran terutama praktikum.
  • Keterbatasan sumber belajar yang relevan sesuai rasio jumlah peserta didik.

Pihak-pihak yang terlibat yaitu:

1. Kepala Sekolah

2. Wakil Kepala Sekolah

3. Ketua Kompetensi Keahlian

4. Guru

5. Peserta Didik

Aksi :

A. Langkah-langkah yang dilakukan yaitu:

1. Melakukan studi literatur.

  • Melakukan wawancara kepada : Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah, Rekan Sejawat, dan Peserta Didik.

B. Strategi yang digunakan adalah :

  • Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sebagai solusi dari permasalahan yang dihadapi.
  • Pembuatan media pembelajaran yang menarik.
  • Pembuatan soal untuk meningkatkan cara berpikir kritis peserta didik.
  • Pelaksanaan pembelajaran teori dan praktik yang berpusat pada peserta didik.

C. Prosesnya :

1. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

  • Penyusunan dengan mengacu kepada solusi dari permasalahan yang dihadapi yaitu dengan memilih model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan tidak monoton.

  • Model pembelajaran yang digunakan yaitu Discovery Learning dan Inkuiri Terbimbing, pendekatan yang digunakan yaitu Saintifik dan penerapan TIK dengan metode pembelajaran yaitu pemaparan, diskusi, presentasi dan demontrasi atau praktik.

2. Pembuatan media pembelajaran.

Media pembelajaran yang dibuat meliputi hand out, power point interaktif, video pembelajaran, LKPD, google form. Media pembelajaran dibuat menarik dan disukai oleh peserta didik sehingga dalam pembelajaran lebih menyenangkan dan menarik.

3. Penyusunan soal tes pengetahuan.

Soal yang dibuat untuk mengukur tingkat kemampuan penyerapan materi yang diajarkan, soal yang dibuat untuk meningkatkan kemampuan peserta didik berpikir secara kritis. Sehingga peserta didik mampu mengevalusi dan menganalisis dari setiap masalah serta mencari solusinya.

4. Pelaksanaan pembelajaran baik teori di ruang kelas atau praktik di laboratorium, dibuat menyenangkan kepada seluruh peserta didik dengan urutan kegiatan:

a. Kegiatan pendahuluan meliputi langkah- langkah

  • Orientasi : guru memberikan salam
  • Apersepsi
  • Motivasi
  • Acuan : KD, IPK, Tujuan, Penilaian

b. Kegiatan inti meliputi (mengikuti sintak discovery learning dan inkuiri terbimbing).

  • Pembelajaran teori yang berpusat pada peserta didik.
  • Pembelajaran praktik yang menyenangkan tetapi tetap fokus dengan kegiatan praktik.

c. Kegiatan penutup meliputi

  • Evaluasi
  • Apresiasi
  • Refleksi pembelajaran
  • Doa penutup pembelajaran

Kegiatan ini melibatkan : Kepala sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Ketua Kompetensi Keahlian, Guru Produktif, Guru BP/BK dan Peserta Didik.

Refleksi Hasil dan dampak :

A. Dampak dari langkah-langkah yang dilakukan.

  • Dapat mengidentifikasi masalah.
  • Dapat merancang solusi untuk penyelesaian masalah.
  • Dapat menerapkan solusi yang dirancang.
  • Mendapatkan hasil dari pelaksanaan solusi yang dilaksanakan.

B. Hasilnya efektif karena pembelajaran yang diterapkan pembelajaran kooperatif dan metode praktikum yang sebelumnya sudah diidentifkasi melalui kajian literatur, wawancara dan observasi sehingga dampak dari penerapan solusi yang dirancang dampaknya terlihat dan nyata bisa dirasakan dalam pembelajaran oleh peserta didik.

  • Pembelajaran lebih menyenangkan baik teori maupun praktik sehingga peserta didik terlihat meningkat dalam motivasi belajar secara mandiri.
  • Menumbuhkan kemandirian peserta didik dalam belajar : dalam penggalian informasi, dalam membuat produk, dalam presentasi dan pembuatan laporan hasil.
  • Menumbuhkan kompetensi upskiling peserta didik.
  • Meningkatkan kemampuan berpikir secara kritis. Ketika peserta didik diberi pertanyaan dan dalam menjawab pertanyaan dan mencari solusi dalam permasalahan yang ditemukan, sebagai contoh dalam pembelajaran Pengolahan Susu Kedelai, peserta didik mampu menganalisis solusi dari masalah susu kedelai yang memiliki rasa dan aroma langu dan komposisi bahan-bahan pada saat membuat susu kedelai.
  • Meningkatkan hasil belajar peserta didik, dari pengetahuan nya mengalami peningkatan pada saat penilaian pre test dan post tes sehingga semua peserta didik dapat mencapai batas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
  • Meningkatkan keterampilan peserta didik, pada saat kegiatan praktikum peserta terlihat aktif bersama kelompok nya dan mampu membuat produk susu kedelai yang tidak memiliki rasa dan aroma langu.

C. Respon orang lain dengan strategi yang dilakukan

  • Pengawas sekolah merespon dengan positif dengan memberi dukungan untuk praktik baik ini disharing ke guru-guru yang lain.
  • Kepala sekolah merespon postif dengan memberikan dukungan dengan mengagendakan pemenuhan kebutuhan sarana prasarana untuk menunjang kegiatan pembelajaran dan program sekolah yang dapat meningkatkan kompetensi peserta didik seperti adanya pembelajaran teaching factory.
  • Rekan sejawat memberikan respon baik sehingga ada kerjasama dalam kegiatan pembelajaran terutama kegiatan pembelajaran yaitu dengan mengadopsi atau belajar bersama tentang model atau strategi yang di terapkan dalam pembelajaran.

D. Faktor yang menjadi pendukung keberhasilan.

  • Faktor kerjasama dengan rekan sejawat dan atasan.
  • Faktor model pembelajaran yang tepat.
  • Faktor sarana dan prasarana.
  • Faktor peserta didik.

E. Pembelajaran dari keseluruhan proses.

Pembelajaran ini mencerminkan kegiatan dari awal sampai akhir. Kegiatan awal belajar : Bagaimana mengidentifikasi masalah, tindak lanjut dari permasalahan kemudian mencari alternatif solusi, lalu merancang alternatif solusi untuk menjawab permasalahan yang diidentifikasi, kemudian penerapan alternatif solusi dalam pembelajaran dan mengevaluasi dampak hasil dari kegiatan penerapan alternatif solusi tersebut dalam kegiatan pembelajaran. Inilah pembelajaran keseluruhan dari awal sampai akhir kegiatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun