Mohon tunggu...
Rovit Ginatra
Rovit Ginatra Mohon Tunggu... Aktor - Pekerja

Saya seorang pakar masalah. Mencari masalah,menemukan masalah,dan jika sudah membuat masalah maka saya lari dari masalah

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Keperawanan Calon Istri Anda

9 Januari 2024   07:39 Diperbarui: 9 Januari 2024   07:51 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pixabay.com/id/users/saulhm-31267/

Seiring dengan bergulirnya waktu ke waktu dan zaman ke zaman maka perlu disadari perubahan nilai-nilai sosial dan budaya juga bergeser.Tidak ada yang stagnan ketika modernisasi teknologi terus berkembang pesat.Semakin modern teknologi maka semakin berubahlah gaya hidup masyarakat.


Pandangan masyarakat tentang nilai nilai keperawanan juga berkembang dibalik arus teknologi yang semakin pesat ini.Era dulu,keperawanan adalah hal yang sensitif ketika seorang anak gadis menginjak ke jenjang pernikahan,dimana keperawanan menjadi nilai tertinggi diatas nilai cinta itu sendiri.Keperawanan kala itu harus menjadi nilai mutlak dari seorang gadis yang akan dinikahi oleh seorang pria,padahal di era sekarang mungkin dari kita tahu bahwa hilangnya keperawanan bukan hanya dari faktor masuknya penis ke liang vagina saja,namun juga dari faktor lain semisal kecelakaan.


Keperawanan adalah hal sangat penting dalam kenikmatan pernikahan,namun alangkah bijaksananya dan dewasanya seorang pria jika menempatkan cinta diatas segalanya.Menjalani kehidupan pernikahan dengan cinta akan terasa perjuangannya dan kenikmatannya.Keperawanan hanyalah sebuah rasa dan perasaan curiga bahwa istrimu pernah dinikmati lelaki lain sebelum kau nikahi.Hanya melihat dari sisi keperawanan lalu memandang seorang wanita itu tidak suci lagi adalah hal yang terngakak banget.

Tujuan dari pernikahan yang utama adalah menyatukan cinta untuk menjalani kehidupan dan bukan menyatukan alat kelamin.


Menyambut calon istri yang tidak perawan dengan penuh pengertian dan menghargai individualitasnya adalah langkah sangat penting dalam membangun hubungan rumah tangga yang sehat dan harmonis. Berikut adalah beberapa cara untuk menerima calon istri tanpa menilai keperawanannya:

1. Buang Jauh Prasangka

Lupakan pandangan stereotip yang mungkin menempel pada status keperawanan calon istri anda. Fokuslah pada nilai kepribadian dan kualitas kehidupan saja yang sesuai dengan tujuan hidup Anda.


2. Komunikasi Terbuka

Komunikasi terbuka adalah sebuah pedoman dalam menjalin hubungan. Musyawarahkan dengan calon istri tentang nilai-nilai dan keinginan masing-masing untuk mewujudkan pemahaman satu sama lain.Komunikasi merupakan faktor utama dalam menjalin hubungan,terutama hubungan suami istri dalam sebuah keluarga.


3. Hormati Hak dan Privasi Pasangan

Hargai hak calon istri anda untuk bercerita tentang masa lalunya. Jangan pernah memaksakan kehendak karena hal ini akan membuat dia tidak nyaman untuk berbagi informasi pribadi kepada anda. Terimalah dengan baik apa yang sudah diceritakan calon istri anda dengan bijaksana,ikhlas dan tentunya lapang dada.


4. Masa Depan adalah Tujuan

Kesampingkan masa lalu,karena lebih baik fokus ke masa depan anda dan calon istri anda.Dalam hal ini anda akan membangun sebuah keluarga,jadi buatlah visi, tujuan, dan impian yang ingin anda gapai bersama sebagai calon istri anda kelak.


5. Pelajari Pengalaman Masing-Masing

Pilihan masa lalu membentuk sikap dan sifat seseorang. Manfaatkan pengalaman masing-masing sebagai hal untuk masa depan dalam memperkuat hubungan.Bukankah pengalaman merupakan guru yang terbaik?


6. Kompak dalam Membuat Keputusan

Tidak disarankan membuat keputusan sendiri. Bicarakan bersama calon istri bagaimana anda berdua bisa membangun pernikahan yang bahagia.Pernikahan yang bahagia salah satunya memiliki syarat tidak egois dalam mengambil keputusan.Setiap tindakan harus dibicarakan dan meminta pendapat sebelum diputuskan.


7. Hindari Menilai Secara Berlebihan

Jangan menilai calon istri anda hanya dari satu aspek kehidupannya. Ingatlah jika setiap manusia mempunyai nilai dan kelebihan yang lebih luas daripada hanya status keperawanan.Buang jauh memberikan penilaian secara buruk terhadap calon istri anda,bagaimanapun juga calon istri anda sudah siap hidup dan menjalani kehidupan bersama anda.Jangan pernah ingat ingat masa lalunya yang justru membuat anda menjadi benci terhadapnya.Cintai calon istri anda karena dialah yang akan melahirkan anak anak anda


Bukalah diri anda terhadap perubahan budaya dalam menghormati masing-masing individu, anda bisa membangun hubungan yang kuat sebagai pondasi membangun rumah tangga yang bahagia.

Membangun rumah tangga bahagia tidak sekedar dengan materi yang berlimpah saja,lebih dari itu anda akan dituntut ketika anda merasakan indahnya menjadi kepala keluarga.

Lupakan masa lalunya,rawatlah istri anda dan ketika lahir si kecil semakin sayangilah istri dan anak anda.


Selamat menyiapkan hidup baru dan membangun keluarga baru bersama istri anda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun