Pandangan masyarakat tentang nilai nilai keperawanan juga berkembang dibalik arus teknologi yang semakin pesat ini.Era dulu,keperawanan adalah hal yang sensitif ketika seorang anak gadis menginjak ke jenjang pernikahan,dimana keperawanan menjadi nilai tertinggi diatas nilai cinta itu sendiri.Keperawanan kala itu harus menjadi nilai mutlak dari seorang gadis yang akan dinikahi oleh seorang pria,padahal di era sekarang mungkin dari kita tahu bahwa hilangnya keperawanan bukan hanya dari faktor masuknya penis ke liang vagina saja,namun juga dari faktor lain semisal kecelakaan.
Keperawanan adalah hal sangat penting dalam kenikmatan pernikahan,namun alangkah bijaksananya dan dewasanya seorang pria jika menempatkan cinta diatas segalanya.Menjalani kehidupan pernikahan dengan cinta akan terasa perjuangannya dan kenikmatannya.Keperawanan hanyalah sebuah rasa dan perasaan curiga bahwa istrimu pernah dinikmati lelaki lain sebelum kau nikahi.Hanya melihat dari sisi keperawanan lalu memandang seorang wanita itu tidak suci lagi adalah hal yang terngakak banget.
Tujuan dari pernikahan yang utama adalah menyatukan cinta untuk menjalani kehidupan dan bukan menyatukan alat kelamin.
Menyambut calon istri yang tidak perawan dengan penuh pengertian dan menghargai individualitasnya adalah langkah sangat penting dalam membangun hubungan rumah tangga yang sehat dan harmonis. Berikut adalah beberapa cara untuk menerima calon istri tanpa menilai keperawanannya:
1. Buang Jauh Prasangka
Lupakan pandangan stereotip yang mungkin menempel pada status keperawanan calon istri anda. Fokuslah pada nilai kepribadian dan kualitas kehidupan saja yang sesuai dengan tujuan hidup Anda.