Tapi jika ingin kambing yang fisiknya lebih besar dari kambing lokal daerah kita, maka saran Mustawiryawan, sebaiknya datangkan saja bibit kambing jantan etawa untuk dikawinkan dengan kambing betina lokal daerah kita. Menurutnya, hal ini jauh lebih efisien dan efektif.
Mustawiryawan juga menyarankan kepada kami bahwa jika ingin mengembangkan kambing kepada rakyat, jangan langsung membuat program untuk membagi-bagi kambing. "Tapi, minta terlebih dahulu kepada rakyat untuk mempersiapkan sumber makanan. Jika sumber makanannya tidak tersedia maka kambing yang dibagikan hasilnya akan nol besar. Tidak akan berkembang. Pasti akan mereka jual," jelasnya.
Jenis tanaman sebagai sumber pakan kambing yang baik, menurut Mustawiryawan, yaitu turi, lamtoro, gamalino atau jati putih, kelor, mahoni, nila atau indigofera dan lain-lain.
Kami di Lombok Tengah sampai menjelang magrib. Di sini kami berpisah karena pulang berbeda arah. Saya nunut kendaraan Wabup Ndara Tanggu bersama Petrus dan Eltris menuju Kota Mataram. Sedangkan Totok dan Jhon satu mobil menuju Kantor BPTP.
Sebelum berpisah, saya pamit kepada Totok dan Jhon bahwa kunjungan hari ketiga, Jumat 19 Juli, saya tidak bisa ikut lagi, karena saya harus menuju Denpasar. Jadi yang tetap akan mendampingi Wabup Ndara Tanggu pada hari ketiga tinggal dua orang yaitu Petrus dan Eltris. Bagaimana hasilnya? Akan saya konfimasi dan informasikan dalam artikel berikut.
Terima kasih Mas Totok dan Kak Jhon. Sampai jumpa lagi di lain kesempatan.
Tambolaka, 21 Juli 2019
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H