Semangat Kepahlawanan
Dari keenam faktor yang disajikan di atas, yang mempengaruhi sukses atau tidaknya pembangunan pertanian, sedikit banyak telah memberikan isyarat kepada kita bahwa betapa kompleksnya permasalahan dan tantangan yang harus dikelola atau dicarikan alternatif solusi untuk dapat mewujudkan kesuksesan dalam pembangunan pertanian di Indonesia.Â
Tentu hal ini membutuhkan kerja keras, kerja pintar, kerja cerdas, kerja inovatif dan kerja tuntas dari semua stake-holder elemen bangsa dengan jiwa semangat juang militansi solidaritas dan pengorbanan yang tinggi. Ini berarti, perlu semangat kepahlawanan tersendiri dalam usaha pembangunan di sektor pertanian.
Semangat kepahlawanan di sektor pertanian ini, tidaklah cukup jika hanya datang dari pemerintah saja. Akan tetapi juga dibutuhkan partisipasi aktif dari dunia usaha swasta kuat, seperti perbankan, NGO dan lembaga konglomerasi nasional-internasional, untuk berinvestasi di sektor pertanian pedesaan. Disamping itu, juga diharapkan partisipasi yang sama datang dari lembaga perguruan tinggi, aktivis pemuda, dan TNI, teristimewa untuk menangani sisi pendampingan terhadap petani di pedesaan.
Dengan semangat kepahlawanan yang sama dari semua elemen pemangku kepentingan yang ada, tentu tidak ada yang mustahil untuk dapat mewujudkan kemajuan pembangunan pertanian di pedesaan Indonesia. Niscaya, produksi komoditi tanaman pangan dan hortikultura kita, baik kuantitas maupun kualitasnya, terus melambung peningkatannya dari waktu ke waktu.Â
Sehingga kita dapat berharap, ketahanan pangan kita mantap, komoditi tanaman pangan dan hortikultura kita menjadi raja-ratu di pasaran domestik, jika perlu menguasai pasaran dunia, serta juga berimbas pada peningkatan kesejahteraan petani kita di Indonesia. Â Â Â
Penulis, pemerhati sosial politik, tinggal di Sumba Barat Daya, NTT )
Â
Â
Â
Â