Mohon tunggu...
Roesita ShintaDewi
Roesita ShintaDewi Mohon Tunggu... Dokter - Dokter Umum

Antara alam, olahraga, gizi, dan keluarga.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Temukan Solusi Kegemukan Melalui Nutrisi Olahraga

8 Desember 2022   10:45 Diperbarui: 9 Desember 2022   10:44 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Komposisi makanan juga perlu diperhatikan, mengingat masing-masing komponen memiliki peranan tersendiri. Karbohidrat diperlukan sebagai sumber energi utama tubuh, protein bermanfaat untuk pembentukan protein dan meningkatkan adaptasi terhadap latihan, sedangkan lemak dapat digunakan sebagai cadangan energi. Untuk penderita obesitas, disarankan untuk mengkonsumsi lemak tidak jenuh.

Terkait jadwal makan, penderita obesitas disarankan untuk tidak mengkonsumsi makanan sebelum latihan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan penggunaan lemak sebagai sumber energi dan meningkatkan kemampuan sel otot dalam menggunakan gula darah sebagai sumber energi. Untuk latihan kurang dari 90 menit, tidak perlu konsumsi makanan tambahan selama olahraga. Selanjutnya, disarankan mengkonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat dan protein dalam 30 menit hingga 2 jam setelah latihan untuk mengembalikan cadangan energi tubuh, dan merangsang pembentukan otot.

Pada saat berolahraga, cairan tubuh akan dikeluarkan melalui keringat dan berisiko menyebabkan dehidrasi. Untuk latihan fisik selama 60-90 menit, akan dihasilkan keringat sebanyak 0,5-2 liter. Oleh karena itu, seseorang perlu menjaga asupan cairan sebelum, selama dan setelah latihan. Rekomendasi konsumsi air putih adalah sebanyak 500 mL 20-30 menit sebelum latihan, 120-240 mL setiap 15 menit selama latihan, dan 1,5 L setiap penurunan 1kg berat badan setelah latihan. Jika latihan fisik dilaksanakan lebih dari 1 jam, maka dapat dipertimbangkan juga konsumsi minuman olahraga untuk mengembalikan kadar elektrolit dalam tubuh.

Sebagai simpulan, untuk dapat mencapai target berat badan dan mempertahankannya, perlu komitmen dan konsisten dalam menjalankan dan membangun kebiasaan gaya hidup sehat serta perlu melakukan kontrol berat badan untuk mencegah terjadinya obesitas berulang. Jika menemukan kesulitan dalam prosesnya, disarankan untuk mengkonsultasikan kondisi Anda pada Dokter Spesialis Gizi Klinik untuk penanganan lebih lanjut.

Referensi:

  • Balitbangkes Kemenkes RI. Riset kesehatan dasar 2013. Jakarta: Kemenkes RI. 2013.
  • Balitbangkes Kemenkes RI. Riset kesehatan dasar 2018. Jakarta: Kemenkes RI. 2018.
  • Bischoff SC, Schweinlin A. Obesity therapy. Clin Nutr ESPEN. 2020;38:9-18.
  • Hasanah U, Tiurma JS, Naomi YH, Septinesia E, Soraya S, Fathiyah R, et al. Panduan pelaksanaan Gerakan nusantara tekan angka obesitas (Gentas). Jakarta: Kemenkes RI. 2017. pg.7-15.
  • Wiechert M, Holzapfel C. Nutrition concepts for the treatment of obesity in adults. Nutrients. 2022;14:169.
  • Smethers AD, Rolls BJ. Dietary management of obesity: cornerstones of healthy eating patterns. Med Clin North Am. 2018;102:107-24.
  • Lin X, Li H. Obesity: epidemiology, pathophysiology, and therapeutics. Front Endocrinol. 2021;12:706978.
  • Gadde KM, Martin CK, Berthoud HR, Heymsfield SB. Obesity: pathophysiology and management. J Am Coll Cardiol. 2018;71:69-84.
  • WHO. Obesity and overweight. 2021. Available in: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/obesity-and-overweight. Accessed at: 30 November 2022.
  • Bennell KL, Nelligan RK, Kimp AJ, Schwartz S, Kasza J, Wrigley TV, et al. What type of exercise is most effective for people with knee osteoarthritis and co-morbid obesity?: The TARGET randomized control trial. 2020;28:755-65.
  • Kruskall LJ. Weight management. In: Bushman B. American College of Sports Medicine Complete Guide to Fitness & Health. 2nd Edition. Illinois: Human Kinetics. 2017. pg.351-67.
  • Kerksick CM, Wilborn CD, Roberts MD, Ryan AS, Kleiner SM, Jager R, et al. ISSN exercise & sports nutrition review update: research & recommendations. J Int Soc Sports Nutr. 2018;15:38.
  • Aird TP, Davies RW, Carson BP. Effects of fasted vs fed-state exercise on performance and post-exercise metabolism: A systematic review and meta-analysis. Scand J Med Sci Sports. 2018;28:1476-93.
  • Edinburgh RM, Hengist A, Smith HA, Travers RL, Betts JA, Thompson D, et al. Skipping breakfast before exercise creates a more negative 24-hour energy balance: A randomized controlled trial in healthy physically active young men. J Nutr. 2019;149:1326-34.
  • Edinburg RM, Bradley HE, Abdullah NF, Robinson SL, Smith OJC, Walhin JP. Lipid metabolism links nutrient-exercise timing to insulin sensitivity in men classified as overweight or obese. J Clin Endocrinol Metab. 2020;105:660-76.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun