disusun oleh: dr. Roesita S. Dewi, dr. Anna M. Singal, M.Gizi, Sp.GK (K)
Berdasarkan data Riskesdas, kejadian kegemukan atau obesitas di Indonesia semakin meningkat dari 15,4% di tahun 2013 menjadi 21,8% di tahun 2018. Obesitas dapat memberikan dampak negatif bagi tubuh seperti meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit, seperti: kencing manis, darah tinggi, penyakit jantung, stroke, kanker, gangguan tidur, dan cedera otot-tulang-sendi. Apakah Anda salah satunya? Temukan solusinya dengan pendekatan nutrisi melalui pengaturan pola makan dan peningkatan aktivitas, termasuk olahraga, dalam artikel ini
Kegemukan atau obesitas merupakan kondisi penumpukan lemak di dalam tubuh. Menurut kriteria Asia Pasifik, seseorang dikatakan obesitas jika memiliki indeks massa tubuh (IMT) 25 kg/m2. IMT dapat diperoleh dengan menggunakan kalkulator IMT dari situs web atau dapat dihitung berdasarkan rumus berikut:
IMT = Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â berat badan (kg) Â Â Â Â Â Â Â Â Â
       tinggi badan (m)xtinggi badan (m)
Namun, tidak semua IMT yang tinggi menunjukkan kegemukan akibat penumpukan lemak. Pada orang-orang yang rutin berolahraga, tingginya massa otot juga dapat meningkatkan berat badan dan IMT. Untuk memastikan proporsi lemak dan otot tubuh, perlu dilakukan pemeriksaan komposisi tubuh.
Ada juga kondisi obesitas sentral yakni terjadi penumpukan lemak khususnya di daerah perut yang ditandai dengan peningkatan lingkar perut >80 cm pada wanita atau >90 cm pada laki-laki. Semakin tinggi lingkar perut seseorang, semakin tinggi pula risiko terjadinya berbagai penyakit.
Pada umumnya, obesitas disebabkan oleh imbang energi positif, yakni jumlah energi yang masuk tubuh lebih banyak dibandingkan dengan jumlah energi yang digunakan tubuh. Obesitas juga dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti: usia, genetik, gaya hidup yang tidak sehat, kurang tidur, penggunaan jenis obat tertentu, dan stres. Kelebihan energi yang masuk tubuh kemudian akan disimpan dalam bentuk lemak. Untuk mengurangi penumpukan lemak tersebut, dapat dilakukan dengan mengurangi energi yang masuk dengan pengaturan pola makan dan meningkatkan energi yang digunakan dengan aktif bergerak serta olahraga.
Nutrisi untuk Obesitas
Tujuan utama dalam penanganan obesitas adalah dengan penurunan berat badan. Targetnya adalah berat badan ideal atau IMT normal. Untuk mencapai hal tersebut perlu dilakukan pembatasan energi atau kalori yang dikonsumsi sekitar 500 kkal/hari dengan menu diet seimbang. Saat ini, sudah tersedia aplikasi untuk mencatat dan menghitung konsumsi kalori harian, sehingga dapat membandingkan berapa kalori yang masuk dengan yang digunakan.