Mohon tunggu...
Choirul Huda
Choirul Huda Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasianer sejak 2010

Pencinta wayang, Juventini, Blogger. @roelly87 (www.roelly87.com)

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Bukan Bundaran HI, harusnya Monumen Selamat Datang

17 Januari 2025   15:07 Diperbarui: 17 Januari 2025   15:07 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Stasiun MRT Bundaran HI (@roelly87)

- https://gni.kemdikbud.go.id/pameran-virtual/poros/karya/monumen-selamat-datang

- https://dprd-dkijakartaprov.go.id/20-patung-dan-monumen-cagar-budaya-di-jakarta/

- https://indonesia.go.id/ragam/budaya/politik/sejarah-perjalanan-bekal-bangsa-hadapi-tantangan-zaman

- https://x.com/DKIJakarta/status/1733063114718134320?t=zyLdaf0XtyxHXwJtKyrdMg&s=19

- https://dprd-dkijakartaprov.go.id/beberapa-hal-identik-dengan-kota-jakarta/

*       *       *

Halte BRT Bundaran HI (@roelly87)
Halte BRT Bundaran HI (@roelly87)

Halte BRT Bundaran HI Astra
(@roelly87)

HANYA, mengganti kata Bundaran HI jadi Monumen/Tugu/Patung Selamat Datang dalam hak penamaan eksklusif di stasiun atau halte, tentu bukan perkara mudah. Apalagi, nanti jumlah kata, kalimat, dan pengucapan jadi lebih panjang.

Ga terlalu populer juga dibanding Bundaran HI. Misalnya, Halte Tugu Selamat Datang Astra. Atau, Stasiun Monumen Selamat Datang Bank DKI.

Juga terkait kontrak yang sudah berlaku antara kedua BUMD tersebut dengan penyewa. Ya, ribet lah, birokrasinya. Pasti itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun