Pada 2009 lalu, namanya berganti jadi Hotel Indonesia Kempinski Jakarta yang dikelola PT Djarum dengan mengajak Kempinski, perusahaan jaringan hotel mewah asal Swiss.
Jadi, apa korelasinya?
Yupz, saya menulis artikel ini berawal dari info di Twitter (X) pada 5 Oktober lalu.
-Btw, saya lebih enak nulisnya twitter ketimbang X apalah gitu-
Tepatnya, saat akun TXT Transportasi Umum mencuit, "MRT Jakarta : Stasiun Bundaran HI Bank DKI ".
Saya pun turut nimbrung dengan komentar, "kenapa ga Stasiun Tugu Selamat Datang Bank DKI ya? lebih resmi. secara, meski lebih populer, tapi Bundaran HI kan merek/brand, kesannya aneh, udah nama hotel + bank..." (Sumber: https://x.com/roelly87/status/1842649320853803345?t=2qBtTG1_VH9PkAXXp3LGTw&s=19)
Dalam tautannya, ternyata ada beberapa warganet yang turut mempertanyakan Exclusive Naming Right tersebut. Ya, branding ditimpa branding.
Menurut hemat saya, lebih bijak kalau penggunaan kata Bundaran HI dalam hak penamaan eksklusif bisa diganti. Misalnya, jadi Tugu Selamat Datang, Monumen Selamat Datang, Patung Selamat Datang, atau Air Mancur Selamat Datang.
Toh, nama resmi yang tertulis dalam beberapa laman pemerintah, bukan kata Bundaran HI. Melainkan disematkannya Selamat Datang, baik itu pada tugu, monumen, hingga patung:
- https://badansertifikasikadindkijakarta.or.id/tampil_tips-197-monumen-selamat-datang.html
- https://esi.kemdikbud.go.id/wiki/Tugu_Selamat_Datang