Mohon tunggu...
Choirul Huda
Choirul Huda Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasianer sejak 2010

Pencinta wayang, Juventini, Blogger. @roelly87 (www.roelly87.com)

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Pati Identik dengan Penggelapan, Ngapain Aja Pemerintahnya Selama Ini?

11 Juni 2024   03:50 Diperbarui: 11 Juni 2024   03:54 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

"Iya, ngab. Padahal banyak ojol juga asal sono. Tapi biasanya baik. Kayak di BC ane ada yang pake motor *** kan asli Sukolilo. Orangnya ramah banget. Ga neko-neko. Ini di kampung aslinya, warganya malah serem semua."

"Bener bro. Ane juga kenal beberapa rekan ojol dari daerah A, B, C, dan lain-lain. Biasa aja. Stigma daerahnya rawan ini-itu ya wajar. Namun, ga semua warganya, termasuk yang merantau di Jakarta, berprilaku minus."

Obrolan kami terputus karena hp dia bunyi aplikasi pertanda dapat orderan. Rekan ojol itu pun langsung menyeruput kopi terakhirnya.

"Ngab, ane cabut dulu ya."

"Kakap bro?

"Paus... Ha ha ha."

"Ke mana?" Saya penasaran. Biasanya rute ojol jauh dibilang kakap di atas 20 km. Kalo paus, ya bisa lebih.

"Cikarang. Lumayan ngebolang ngab."

"Ebuset Itu mah, bukan paus lagi, tapi megalodon. Bisa 50 km ya."

"Ha ha ha. 60 km lebih, sampe pantat panas. Ane duluan ngab, mumpung Daan Mogot jam segini belom macet."

"Lanjut bro."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun