Diskriminasi semacam itu sering saya alami di lingkup lainnya. Misal, saat mengantar makanan di Rumah Susun Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Ketika itu, memang ada lift. Namun, khusus penghuni seperti peringatan yang tertera di kertas yang ditempel di depan lift. Untuk ojol atau kurir harus naik tangga.
Bangsat! Ingin berkata halus, tapi ga mungkin. Secara, pengelola atau manajemen rumah susun benar-benar tidak memanusiakan manusia.
Hal sama berlaku di beberapa kostan. Yaitu, di Kebon Jeruk, Mangga Besar, Jakarta Barat, dan Karang Anyar, Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Biar ga jadi fitnah atau kena pasal karet UU ITE, bukti tersebut sudah pernah saya post di IG (https://www.instagram.com/p/CsLIgujStxi/?igshid=MW13YThpaHd1bDViMw==).
Jika mengalami momen tidak enak dalam pengantaran di gedung, rumah susun, atau kostan tersebut, paling ke depannya saya blacklist. Alias, jika dapat order untuk pengantaran ke lokasi "tidak manusiawi" itu, saya ogah.
Eittt... Ada pengecualian dong. Jika ongkosnya besar. Bisa dipertimbangkan. Ini kembali lagi ke mindset sebagai ojol yang tujuannya mencari uang. Ha ha ha.
* Â Â Â Â * Â Â Â Â *
SAAT di lobi lantai dasar, terdapat dua petugas yang menyambut dengan ramah. Pria dan wanita. Saya menukar KTP dengan id card yang berfungsi sebagai pass masuk.
Liftnya? Di lift utama euy, alias bukan di lift barang! Keren nih gedung. Tepatnya, pengelola atau manajemennya.
Kalo eksterior atau interiornya, Menara Kadon Indonesia menurut saya bagus. Tapi ga spesial banget.