"SILAKANÂ masuk ke dalam aja pak. Ada parkiran khusus ojol. Mau jemput penumpang atau antar barang?"
"Nganter pak."
"Ya, di samping pos security ya. Nanti langsung masuk ke lobi untuk tukar identitas. Oh ya, mohon jaket ojolnya dibalik ya."
"Siap pak. Terima kasih."
Obrolan hangat dari salah satu petugas keamanan di Menara Kadin Indonesia, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin (30/10).
Saat itu, saya hendak mengantar paket aplikasi Shopee dari Mangga Dua, Jakarta Utara. Sebelumnya, saya sudah chat lebih dulu untuk menanyakan apakah ojol atau kurol boleh masuk lobi di lantai X.
Maklum, ada beberapa gedung yang "mengharamkan" ojol dan kurol masuk atau naik ke lantai tertentu. Biasanya, dititip di resepsionis atau customer ambil sendiri.
Bisa juga boleh naik ke lobi di lantai sekian, tapi ojol harus melewati lift barang. Alias, bukan lift utama.
Diskriminasi? Yes!
Tapi, ya sebagai tamu, saya harus menghormati aturan yang dibuat tuan rumah. Bagaimana pun, saya selalu memegang teguh adagium "di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung".
Itu yang pernah saya alami saat pengantaran di gedung kawasan Sudirman. Naik lift barang yang lokasinya terpencil bersama karyawan yang sedang mengantar barang berdimensi besar lewat troli.