Mohon tunggu...
Rochman Hadi Mustofa
Rochman Hadi Mustofa Mohon Tunggu... Human Resources - Educator

Tertarik pada dunia Pendidikan dan Ekonomi. Berbagi pemikiran layaknya diskusi. Boleh setuju boleh tidak.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Belajar dari Putrajaya, Ibu Kota Baru Malaysia

27 Agustus 2019   12:12 Diperbarui: 27 Agustus 2019   12:19 2286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kembali berkaca kepada Putrajaya, pemindahan pusat pemerintahan bukan berarti memindahkan seluruh aktivitas perniagaan, bisnis, bahkan ekonomi ke daerah baru. Melainkan hanya berfokus pada urusan pemerintahan saja. Putrajaya tidak menjadi pusat bisnis, demikian juga ibukota Indonesia baru nanti. Jakarta akan tetap menjadi daya Tarik dengan Monas sebagai ikonnya, sama seperti Kuala Lumpur dengan Menara Petronasnya.

 

Salah satu potret kemegahan Putrajaya | Sumber: cibuka.com
Salah satu potret kemegahan Putrajaya | Sumber: cibuka.com

Putrajaya saat ini bahkan menjadi salah satu destinasi wisata favorit di Malaysia, padahal kota ini baru dibangun pada tahun 1995. Komplek pemerintahan Putrajaya yang dikenal Putrajaya International Convention Centre menjadi daya tarik Beserta dengan Masjid Pink. Diharapkan hal ini juga terjadi pada Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara kelak.

 

Komplek Putrajaya International Convention Centre dan Masjid Pink di Putrajaya | Sumber: phcmalaysia.com
Komplek Putrajaya International Convention Centre dan Masjid Pink di Putrajaya | Sumber: phcmalaysia.com

Terlepas dari harapan positif tersebut, terdapat pula kekhawatiran terutama dari sektor lingkungan hidup. Daerah Kalimantan Timur merupakan Kawasan hutan "Paru-Paru Dunia" dan terdapat Kawasan konservasi satwa langka seperti Orang Utan. Memang untuk Kawasan ibukota dikatakan akan dibangun pada area hutan produksi atau di luar kegiatan kehutanan. 

Namun demikian, wilayah di sekitar tentu akan berdampak. Yang dikhawatirkan, justru munculnya kebakaran-kebakaran hutan yang berujung pada pembukaan lahan oleh penduduk maupun swasta. Bagaimanapun, keberadaan ibukota baru merupakan magnet alami bagi munculnya usaha.

 

Kebakaran Hutan Perlu Menjadi Perhatian Penting Terutama di daerah Calon Ibukota Baru | Sumber: dprd-kaltimprov.go.id
Kebakaran Hutan Perlu Menjadi Perhatian Penting Terutama di daerah Calon Ibukota Baru | Sumber: dprd-kaltimprov.go.id

 

Orang Utan Menjadi Salah Satu Satwa yang Perlu Mendapat Perhatian Supaya Pembangunan Ibukota Baru Tidak Sampai Mengorbankan alam | Sumber: wwf.or.id
Orang Utan Menjadi Salah Satu Satwa yang Perlu Mendapat Perhatian Supaya Pembangunan Ibukota Baru Tidak Sampai Mengorbankan alam | Sumber: wwf.or.id

Disamping itu juga kemungkinan munculnya dampak sosial. Jakarta sudah sejak lama menjadi ibukota yang multikultural, banyak budaya yang berdatangan ke Jakarta sejak masih bernama Batavia. Kalimantan Timur meskipun sudah sejak lama menerima pendatang dari berbagai daerah (terutama saat era transmigrasi), akan kedatangan lebih banyak lagi penduduk baru. Hal ini bisa menjadi tantangan sekaligus peluang bagi Kalimantan Timur untuk berkembang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun