Mohon tunggu...
Rochman Hadi Mustofa
Rochman Hadi Mustofa Mohon Tunggu... Human Resources - Educator

Tertarik pada dunia Pendidikan dan Ekonomi. Berbagi pemikiran layaknya diskusi. Boleh setuju boleh tidak.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Venezuela, Negara Surga Minyak dengan Hiperinflasi Terparah

8 Agustus 2019   20:06 Diperbarui: 9 Agustus 2019   12:22 15896
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi hyperinflasi, untuk membeli satu roll tisu harus ditebus jutaan Bolivar| Sumber: americaretail.com

Sebagai contoh, pada pagi hari harga 1 kg daging ayam bernilai 12.000.000 Bolivar, namun pada sore hari bisa berubah menjadi 2-3 kali lipatnya. Bisa dibayangkan kalau untuk membeli daging ayam saja masyarakat perlu membawa sekeranjang uang. 

Beberapa media menggambarkan uang Bolivar yang digunakan sebagai alas atau pembungkus barang. 

Money changer tidak mampu mengatasi besarnya permintaan terhadap mata uang asing terutama dolar Amerika. Satu-satunya cara mereka bisa mendapatkan dollar yaitu melalui black market. 

Rendahnya nilai mata uang Bolivar disikapi pemerintah dengan redenominasi sebanyak 5 angka 0 (100000 Bolivar lama setara dengan 1 Bolivar baru). Namun tetap saja, nilai mata uangnya tidak berubah hanya nominalnya saja.

Situasi ekonomi yang kemudian semakin parah dengan adanya kemelut politik, pasalnya banyak warga Venezuela meminta Presiden Maduro mundur dari jabatannya. Maduro justru mengadakan voting yang memperkuat posisinya sebagai presiden. 

Presiden AS, Donald Trump (Kiri), memberi sanksi kepada Presiden Venezuela, Maduro (Kanan)| Sumber: cnn.com
Presiden AS, Donald Trump (Kiri), memberi sanksi kepada Presiden Venezuela, Maduro (Kanan)| Sumber: cnn.com

Tindakan ini memicu Presiden AS, Donald Trump, memberi sanksi berupa larangan berdagang (embargo) dengan Venezuela karena dianggap mencederai nilai demokrasi.

Benar-benar sudah jatuh tertimpa tangga, kuas, cat beserta atapnya kalau diibaratkan kondisi Venezuela. Masyarakat kesulitan mendapatkan barang kebutuhan pokok karena langka, menyimpan uang pun tidak memberi solusi karena nilainya terus menurun. 

Sehingga tidak mengherankan banyak yang memilih meninggalkan negara Venezuela untuk bekerja. Saking banyaknya, beberapa negara tetangga mulai membatasi pengunjung dari Venezuela yang ingin bekerja. Dikhawatirkan jika kedatangan penduduk secara massive akan mempengaruhi situasi ekonomi dan over supply tenaga kerja.

Krisis migrasi penduduk Venezuela ke negara di sekitarnya| Sumber: hrw.org
Krisis migrasi penduduk Venezuela ke negara di sekitarnya| Sumber: hrw.org

Sebuah pelajaran bagi bangsa kita yang dikatakan mempunyai sumber daya alam melimpah, jika terjadi miss management tentunya dapat menjadi bumerang bagi negeri sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun