Mohon tunggu...
Rochaeni sabrina
Rochaeni sabrina Mohon Tunggu... Guru - Guru BK SMP Negeri 2 Randudongkal

saya merupakan seorang yang memilik kepribadian cenderung tertutup, pendiam dan pemalu tapi saya ingin merubah semua. Hobi saya mendengarkan musik, saya juga suka menyukai konten-konten kesehatan dan juga psikologi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Bimbingan Kelompok dalam Meningkatkan Kepercayaan Diri

7 Desember 2022   21:00 Diperbarui: 7 Desember 2022   21:14 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam bimbingan kelompok terdapat empat tahap yaitu tahap pembentukan, peralihan, kegiatan, dan pengakhiran. Tahap-tahap ini merupakan suatu kesatuan dalam seluruh kegiatan bimbingan kelompok. Dengan adanya tahapan akan lebih mempermudah dalam mencapai tujuan , pada tahap pengakhiran merupakan penilaian dan tindak lanjut.

C. Metode Penelitian

Penelitian tindakan (action research), yaitu salah satu strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan nyata dan proses pengembangan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah. Dalam prakteknya, penelitian tindakan menggabungkan tindakan bermakna dengan prosedur penelitian. Ini adalah suatu upaya memecahkan masalah sekaligus mencari dukungan ilmiahnya. Pihak yang terlibat (guru BK dan  kepala sekolah) mencoba dengan sadar merumuskan suatu tindakan yang diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat mengamati pelaksanaannya untuk memahami tingkat keberhasilanya.

Menurut Kemmis dan Mc Taggart dalam Hidayat dan Badrujaman (2012: 156), penelitian tindakan pada hakikatnya berupa perangkat-perangkat atau untaian-untaian dengan suatu perangkat terdiri dari empat komponen, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Keempat komponen yang berupa untaian tersebut dipandang sebagai satu siklus. Oleh sebab itu penegertian siklus pada kesempatan ini adalah suatu putaran kegiatan yang terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.

Alat pengumpul data yang dipakai dalam penelitian ini antara lain: observasi, catatan lapangan, wawancara, uji kredibilitas trianggulasi, dan dokumentasi yang terkait dengan penerapan layanan bimbingan kelompok dalam meningkatkan kepercayaan diri peserta didik. Langkah-langkah dalam penelitian ini yaitu penulis mengawali dengan mengadakan analisis situasi untuk mengetahui permasalahan yang ada pada peserta didik sehubungan dengan rasa percaya diri. Setelah diketahui permasalahan yang ada, guru BK melakukan perencanaan tindakan untuk mengatasi permasalahan tersebut, kemudian ditindaklanjuti dalam pelaksanaan penelitian, selama pelaksanaan penelitian guru BK melakukan pengamatan atau observasi kemudian mencatat hasil pengamatan dalam catatan lapangan dan mengumpulkan data-data dari dokumen-dokumen sekolah yang dapat mendukung penelitian tindakan. Apabila hasil yang diperoleh belum memenuhi harapan dari yang telah ditetapkan maka dilakukan tindakan dalam siklus berikutnya.

D. Hasil Dan Pembahasan.

  • Siklus I
  • Perencanaan
  • Sebelum melakukan tindakan langkah awal adalah merencanakan tindakan yang akan dilakukan agar dapat berjalan secara sistematik dan lebih mudah mencapai tujuan yang diinginkan. Tahap ini berupa penyusunan rancangan tindakan dengan layanan bimbingan kelompok, meliputi:
  •  Mempersiapkan ruangan yang akan digunakan untuk bimbingan kelompok. Guru BK mengatur tempat dan waktu pertemuan layanan bimbingan kelompok sesuai dengan kesepakatan, layanan diadakan sebanyak empat kali pertemuan dengan setiap pertemuan berdurasi 40 menit atau sesuai dengan kebutuhan.
  •  Membentuk kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 9 peserta didik setiap kelompok sehingga terbentuk 4 kelompok.
  •  Mempersiapkan lembar kegiatan peserta didik.
  •  Peneliti menyusun pedoman pengamatan sikap dan aktivitas peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan dengan penerapan layanan bimbingan kelompok.
  •  Guru BK melakukan proses layanan bimbingan kelompok untuk mendapatkan mutu kecermatan dalam pengamatan.
  • Guru BK menyusun lembar observasi untuk memperoleh data awal rasa kurang percaya diri pada peserta didik.
  •  Menyusun Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL) sebagai bahan ajar dalam proses layanan.
  •  Menetapkan indikator keberhasilan siklus I. Ketuntasan rasa percaya diri peserta didik dikatakan telah tuntas jika tingkah laku peserta didik 75% memenuhi indikator rasa percaya diri. Sedangkan indikator keberhasilan penelitian ini sesuai dengan kesepakatan peneliti dengan guru BK sekolah yaitu 80%. Artinya layanan dikatakan berhasil dan selesai apabila 80% peserta didik yang mengikuti layanan bimbingan kelompok memiliki tingkah laku sesuai dengan indikator rasa percaya diri yang disepakati. Apabila indikator yang dicapai melebihi ketetapan maka dalam bimbingan kelompok memiliki kriterianya seperti: kurang baik, cukup baik,  dan baik.
  • Pelaksanaan Tindakan
  • Pada tahap ini penerapan bimbingan kelompok akan ditetapkan. Pada siklus I ini, peneliti memulai kegiatan sesuai dengan perencanaan yang disusun. Tindakan yang diberikan adalah dengan menggunakan layanan bimbingan kelompok. Pertemuan diadakan sebanyak dua kali pertemuan dengan setiap pertemuan berdurasi 40 menit atau sesuai kebutuhan. Berikut adalah uraian rinci pelaksanaan kegiatan layanan bimbingan kelompok melalui tahap-tahap sebagai berikut:
  • Tahap pembentukan
  • Pada tahap ini guru BK sebagai pelaksana layanan membina hubungn baik (rapport) terlebih dahulu seperti menanyakan kabar atau keadaan anggota kelompok, kemudian guru BK membuat kegiatan bimbingan kelompok dengan memberi "salam", memimpin do'a, memperkenalkan diri dan memimpin anggota untuk memperkenalkan diri. Kemudian guru BK memimpin untuk memainkan permainan "rantai nama". Peserta didik antusias dalam permainan ini. Pemimpin menjelaskan "pengertian, tujuan, azas, dan cara pelaksanaan bimbingan kelompok ", dan kemudian dilanjutkan dengan kesepakatan waktu bimbingan kelompok pada seluruh anggota.
  • Tahap peralihan
  • Pada tahap ini guru BK menanyakan kesiapan anggota kelompok, setelah itu peneliti menegaskan kembali pernyataan mengenai maksud dan proses dari kegiatan bimbingan kelompok. Di dalam tahap ini pemimpin kelompok memberikan ulasan bahwa bimbingan kelompok diarahkan pada rasa percaya diri. Topik yang akan dibahas adalah tentang meningkatkan rasa percaya diri.
  • Tahap kegiatan
  • Pada tahap ini guru BK atau pemimpin kelompok mulai mengajak anggota mendiskusikan atau membahas topik tentang cara meningkatkan rasa percaya diri. Diskusi yang dilakukan seputar rasa percaya diri,bagaimana cara meningkatkan rasa percaya diri dan menentukan rasa percaya diri. Diskusi dilakukan dengan cara-cara sesuai dengan rasa percaya diri antar peserta didik. Anggota awalnya masih terlihat malu-malu untuk mengemukakan pendapat, namun setelah pemimpin memberi motivasi agar mereka dapat mengeluarkan pendapat secara terbuka, mereka akhirnya berpendapat namun hanya anggota yang mempunyai tingkat penyesuaian diri yang tinggi saja yang mengeluarkan pendapat.
  • Tahap pengakhiran
  • Pada tahap ini pemimpin kelompok menyimpulkan dari pokok bahasan yang telah dibahas, selain menyimpulkan sendiri juga dapat memberikan kesempatan kepada anggota kelompok untuk menyimpulkan dengan tujuan agar berani berbicara didepan banyak orang, mengajukan beberapa pertanyaan kepada anggota mengenai "pemahaman baru, sikap, dan perasaan", pemimpin mengamati dan mengevaluasi untuk mengetahui sejauh mana penyerapan materi dari setiap tindakan-tindakan peserta didik yang relevan dengan indikator rasa kurang percaya diri dan selanjutnya pemimpin kelompok menutup kegiatan dengan "do'a dan ucapan terimakasih".

  • Pengamatan
  • Pengamatan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui peran layanan bimbingan kelompok dalam meningkatkan rasa percaya diri yang dilakukan oleh guru BK terhadap peserta didik. Dengan melakukan pengamatan guru Bimbingan dan Konseling dapat mengetahui perubahan yang terjadi. Pengamatan yang dilakukan meliputi pengamatan aktivitas dan tingkah laku peserta didik dalam pelaksanaan bimbingan kelompok.

  • Siklus II
  • Perencanaan
  • Suatu tindakan akan lebih mudah mencapai tujuan jika sudah direncanakan secara baik dan benar, sehingga tahap perencanaan berperan penting dalam tindakan. Dengan adanya rencana mempermudah proses tindakan.Tahap ini berupa penyusunan rancangan tindakan dengan layanan bimbingan kelompok, meliputi:
  • Mempersiapkan ruangan yang akan digunakan untuk bimbingan kelompok. Mengatur tempat dan waktu pertemuan layanan bimbingan kelompok sesuai dengan kesepakatan guru BK, layanan diadakan sebanyak empat kali pertemuan dengan setiap pertemuan berdurasi 40 menit atau sesuai dengan kebutuhan.
  • Menyesuaikan kelompok yang telah dibentuk pada siklus I.
  • Mempersiapkan lembar kegiatan peserta didik.
  • Peneliti menyusun pedoman pengamatan sikap dan aktivitas peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan dengan penerapan layanan bimbingan kelompok.
  • Peneliti berkolaborasi dengan guru BK untuk bersedia melakukan proses layanan bimbingan kelompok untuk mendapatkan mutu kecermatan dalam pengamatan yang dilakukan penliti.
  • Guru BK menyusun lembar observasi untuk memperoleh data awal rendahnya rasa percaya diri pada peserta didik.
  • Menyusun Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL) sebagai bahan ajar dalam proses layanan dengan tema yang berbeda dengan siklus I. Dalam pemberian materi pada siklus II, merupakan pengembangan atau tindak lanjut dari proses pelaksanaan layanan bimbingan kelompok yang diberikan pada siklus I.
  • Melanjutkan penelitian untuk mencapai indikator yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I mempeoleh rata-rata 73% maka dilanjutkan pada siklus II, karena ketuntasan rasa percaya diri peserta didik dikatakan telah tuntas jika tingkah laku peserta didik 75% memenuhi indikator rasa percaya diri. Sedangkan indikator keberhasilan penelitian ini sesuai dengan kesepakatan peneliti dengan guru BK sekolah yaitu 80%. Artinya layanan dikatakan berhasil dan selesai apabila 80% peserta didik yang mengikuti layanan bimbingan kelompok memiliki tingkah sesuai dengan indikator rasa percaya diri yang disepakati.
  • Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini penerapan bimbingan kelompok sebagai pengembangan dari pelaksanaan layanan bimbingan kelompok pada siklus I. Pada siklus II ini, peneliti memulai kegiatan sesuai dengan perencanaan yang telah disusun. Tindakan yang diberikan adalah dengan menggunakan layanan bimbingan kelompok yang pada tahap ini terbagi dalam empat pertemuan yaitu satu pertemuan untuk satu kelompok, dalam satu kelompok pelaksanaan bimbingan kelompok ini beranggotakan 8 peserta didik. Berikut adalah uraian rinci pelaksanaan kegiatan layanan bimbingan kelompok melalui tahap-tahap sebagai berikut:

  • Tahap Pembentukan
  • Pada tahap ini guru BK sebagai pelaksana layanan membina hubungan baik (rapport) terlebih dahulu seperti menannyakan kabar atau keadaan anggota kelompok, kemudian guru BK membuat kegiatan bimbingan kelompok dengan memberi "salam", memimpin do'a, memperkenalkan diri dan memimpin anggota untuk memperkenalkan diri. Kemudian guru BK memimpin untuk memainkan permainan "kelipatan tiga DOT". Peserta didik antusias dalam permainan ini. Pemimpin menjelaskan "pengertian, tujuan, azas, dan cara pelaksanaan bimbingan kelompok ", dan kemudian dilanjutkan dengan kesepakatan waktu bimbingan kelompok pada seluruh anggota.

  • Tahap Peralihan
  • Pada tahap ini guru BK menanyakan kesiapan anggota kelompok, setelah itu guru BK atau pemimpin kelompok menegaskan kembali pernyataan mengenai maksud dan proses dari kegiatan bimbingan kelompok. Di dalam tahap ini pemimpin kelompok memberikan ulasan bahwa bimbingan kelompok diarahkan pada rasa percaya diri pada pelaksanaannya. Topik yang akan dibahas adalah tentang cara meningkatkan rasa percaya diri. Setelah dijelaskan dampak dan manfaat dari rasa percaya diri pada tahap ini pemimpin kelompok menjelaskan tentang materi yang akan dibahas.
  • Tahap Kegiatan
  • Pada tahap ini guru BK atau pemimpin kelompok mulai mengajak anggota mendiskusikan atau membahas topik yang berbeda dengan pelaksanaan layanan bimbingan kelompok pada siklus I, yaitu  tentang cara meningkatkan motivasi belajar. Diskusi yang dilakukan seputar hal-hal yang perlu dilakukan dalam meningkatkan rasa percaya diri, mengikuti kegiatan-kegiatan yang mendukung untuk pengembangan percaya diri. Setelah dilaksanakan layanan bimbingan kelompok pada siklus I anggota sudah berani mengemukakan pendapat dengan tidak malu-malu menyampaikannya. Anggota juga lebih dapat menghargai pendapat yang disampaikan teman-temannya.
  • Tahap Pengakhiran
  • Pada tahap ini pemimpin kelompok memberikan kesempatan kepada anggota kelompok untuk menyimpulkan dari pokok bahasan yang telah dibahas, sehingga dari beberapa simpulan yang disampaikan oleh anggota kelompok secara garis besar dapat disimpulkan oleh pemimpin kelompok tentang topik yang dibahas. Selain itu juga mengajukan beberapa pertanyaan kepada anggota mengenai "pemahaman baru, sikap, dan perasaan", pemimpin mengamati dan mengevaluasi untuk mengetahui sejauh mana penyerapan materi dari setiap tindakan-tindakan peserta didik yang relevan dengan indikator rasa percaya diri dan selanjutnya pemimpin kelompok menutup kegiatan dengan "do'a dan ucapan terimakasih".
  • Pengamatan
  • Pengamatan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui peran layanan bimbingan kelompok dalam meningkatkan rasa percaya diri yang dilakukan oleh guru Bimbingan dan Konseling terhadap peserta didik kelas VII SMP Negeri 2 Randudongkal Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2022/2023. Pengamatan yang dilakukan pada saat layanan bimbingan kelompok berlangsung. Guru BK yang memberikan  layanan bimbingan kelompok mengamati, meliputi pengamatan aktifitas dan tingkah laku peserta didik dalam pelaksanaan bimbingan kelompok seperti halnya pada siklus I.
  • Pembahasan Per Siklus
  •       Penelitian ini merupakan penelitian tindakan dalam bimbingan dan konseling, data penelitian mencakup data kualitatif dan data kuantitatif. Tindakan penelitian ini yaitu layanan bimbingan kelompok, dalam penelitian ini tindakan lebih di rahkan pada peningkatan sikap konformitas secara positif untuk mengurangi sikap konformitas secara negatif.

  • E. Kesimpulan

  • Peserta didik yang sudah berani untuk menunjukan kemampuan yang dimiliki oleh dirinya di depan orang lain.

    Peserta didik dapat menyesuaikan diri dengan teman-teman dan lingkungan sekitar, mulai beradaptasi dan bersosialisasi melalui kegiatan-kegiatan yang ada di sekolah.

    Keaktifan  peserta didik pada saat pelaksanaan bimbingan kelompok, melalui kegiatan tersebut peserta didik menyampaikan pendapatnya dengan baik.

    DAFTAR PUSTAKA

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun