Mohon tunggu...
Robin FransZai
Robin FransZai Mohon Tunggu... Penulis - MAHASISWA

mahasiswa di Institut Injil Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Matius 11:28-29

5 April 2020   18:57 Diperbarui: 5 April 2020   19:01 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

 

eu`rh,sete                 avna,pausin         tai/j

(kamu akan boleh)   (Istrahat/kesegaran)    -

     

 yucai/j             u`mw/n

(bagi jiwa2)         (mu)

Kata kuk ku dalam bahasa Yunani menggunakan kata zugo,n mou  (sugon mou) artinya pikullah kuknya aku kata Yesus dalam terjemahan lama sangat jelas berkata tanggunglah kuk aku

Selama ini kita beranggapan pikullah kuk yang kupasang maksudnya yesus memasang kuk kepada kita, bukan maksudnya. Tetapi kalau kita pelajar kata sugosmo itu bukan Yesus memasang kuk itu kepada kita tetapi maksudnya saya sudah tanggung kuk itu, tapi maksud Yesus ini yesus berbicara kepada kita pikullah kuk aku ayo pikul. 

Maksudnya sebenarnya kuk itu biasanya bapa ibu dipakai pada binatang dua pasang supaya hewa ini sama-sama membajak (selama ini saya berpikir kalau kita datang sama Tuhan itu diakasih kelegaan yaitu kuk yang dipasangkannya itu pasti enak, dari pada yang dunia berikan tetapi ternyata sugosmo itu Yesus sudah tanggung dan Yesus bilang ayo tanggung kuk ini bersama dengan aku. 

Jadi begitu masudnya kuk ini. Jadi mungkin kita beranggapan Yesus berkata dia memberikan kelegaan dan kok disatu sisi dia memberikan kuk kok begitu. Hari ini saudara yesus sudah memberikan kuku, yesus sudah pasang kuk, dan yesus sudah tanggung kuk, dan dia berkata tanggunglah bersama dengan aku. 

( segala sesuatu itu jika kita hidup didalam kristus otomatis beban itu kita tanggung bersama-sama dengan Kristus) seberat apapun beban kita, seberat apapun masalah kita, pergumulan kita jika kita berserah dengan kristus otomatis beban itu kita tanggung bersama dengan kristus) amin bapa itu mengerti sampai disini bapa-ibu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun