Mohon tunggu...
Robigustas
Robigustas Mohon Tunggu... Penulis - Penulis riang

Suka pizza. *Setiap nama yang ada di cerpen, bukanlah nama sebenarnya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sendiri

6 Juli 2023   11:09 Diperbarui: 6 Juli 2023   11:13 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anhar pun demikian, tidak bisa menerima Ilham karena alasan-alasan tertentu.

Menurut Ilham, alasan itu karena desakan Bilah. Cerita kakak pertamanya.

Akhirnya ia tinggal bersama teman-teman yang dikenalnya. Satu asal: Jakarta. Tinggal cukup jauh dari Seminyak, tempat Bilah.

Ilham pun juga tidak lagi membantu kakaknya, Bilah. Ia menganggur.  

Selama menganggur, Ilham dibantu oleh teman-temannya asal Jakarta itu. Baik itu makan dan kebutuhan lainnya. Ilham sempat tidak enak diri. Tapi, teman-temannya menguatkan dirinya agar bersabar.

Teman Ilham pun merasa tidak keberatan. Sebab mereka tahu, bahwa apa yang terjadi pada Ilham, sebenarnya adalah hal biasa dalam hubungan kekeluargaan. Beberapa temannya pernah mengalami hal sama dengan Ilham.

Mereka pun dalam kondisi itu, di sini, di Bali, seorang diri dan merasa sendiri, akhirnya juga dibantu oleh orang lain yang kini menjadi teman-temannya (sekarang). Ilham tersanjung. Mereka semua baik-baik kepada dirinya.

"Asal kita baik kepada orang, orang akan membantu kita, Ham," Saleh, salah satu teman kosnya menguatkan.

Ilham menganggur selama kurang lebih sebulan. Selama itu pula itu ia merasa menjadi beban teman-teman kosnya.

Tidak lama, temannya yang bekerja di rumah makan atau restoran, mengajaknya untuk bergabung. Ada lowongan. Ia pasang niat kumpulkan uang untuk kembali ke Jakarta.

Ilham langsung menerimanya tanpa banyak pikir, karena ia merasa telah banyak merepotkan teman-temannya di sini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun