***
Memasuki hari terakhir (keempat), Aldi makin intens komunikasi dengan Tiara. Sebelum kepulangannya dari Bandung ke Jakarta, Aldi mengajak Tiara untuk keluar. Jalan bareng pada siang hari.
Kebetulan hari itu Tiara off. Libur. Ia libur di hari biasa. Jarang off di hari Jumat, Sabtu, maupun Minggu (baca: weekend). Keduanya bertemu di alun-alun Bandung.
Saat sudah berada di kendaraan, Aldi meminta Tiara yang mengarahkan mesti jalan ke mana. Keduanya menuju daerah Dago.
Dalam perjalanan, keduanya banyak ngobrol. Lepas begitu saja. Seakan sudah kenal lama. Tiara orang yang asyik untuk diajak ngobrol.
Kendati begitu, Tiara sebetulnya orang yang tidak mudah diajak jalan atau diajak keluar oleh laki-laki, kalau dirasa laki-laki itu tidak memiliki 'klik' dengannya. Tapi ini tidak berlaku untuk Aldi. Tiara merasa ada klik.
Sampai di tempat makan daerah Dago. Keduanya makin intens mengobrol. Apa saja diobrolin. Mulai dari pekerjaan hingga asmara.
Tempat pertama ini di kemudian hari menjadi tempat "abadi" bagi keduanya.
Usai dari tempat makan daerah Dago, kemudian keduanya beranjak ke tempat Lembang, tepatnya ke Punclut.
Di sana keduanya kembali intens mengobrol. Lagi-lagi, apa saja diobrolin.
Punclut ini, kata Tiara, kalau bagi orang Jakarta adalah Puncak-nya (di Bogor). Aldi mengiyakan. Mirip. Terutama hawanya, sejuk---dingin.