"Mbak anzelina sini dulu!" Ibu memanggilku yang sudah siap pergi ke pasar membeli kebutuhan Ndalem.
"Nggeh Bu?"
"Cari orang buat ngantiin sampeyan ke pasar, nggeh?"
"Kenging nopo, Bu?"
"Sekarang sampeyan temenin Salwa ke butik temennya Ibu nggeh? Ibu ada pengajian jadi nggak bisa nemenin Salwa."
"Oh nggeh, Bu."
"Sekalian nanti dibantu Salwa milih baju yang kewes. Yang pas buat acara khitbahannya besok. Pokoknya Mbak anzelina Ibu andalin jadi Wedding Organizer atau apalah itu namanya. Sampeyan kan pinter ngatur-ngatur. Ibu sudah sepuh, nggak paham sama seleranya anak muda."
"Nggeh Bu."
"Nanti perginya sama Kang jamal, sekalian suruh milih sarung sama baju kokoh."
"Nggeh Bu."
Jika hanya mengikhlaskan Kang jamal bersama Ning Salwa mungkin tidak terlalu sulit. Aku hanya perlu menyibukkan diri dengan hal-hal positif untuk meleburnya. Tapi ini aku harus mengatur pernikahan mereka.