Mohon tunggu...
Robiatul Adawiyah
Robiatul Adawiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa aktif S1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, prodi Hubungan Internasional. Saya memiliki minat dalam isu-isu sosial, budaya, dan politik internasional. Saya suka bekerja baik dalam tim maupun individu, memiliki kemampuan beradaptasi yang tinggi, dan bertanggung jawab.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Benarkah KTT ASEAN 2023 Bisa Menjadi Instrumen Pertahanan Ekonomi Indonesia?

6 Mei 2023   20:34 Diperbarui: 6 Mei 2023   20:36 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada tahun 2023 ini, Indonesia berkesempatan menjadi tuan rumah ASEAN SUBMIT 2023 yang akan dilaksanakan pada 9-11 Mei mendatang di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur dengan tema "ASEAN Matters: Epicentrum of Growth" dengan tema yang dibawa diharapkan ASEAN tetap penting dan relevan bagi masyarakat ASEAN dan tentunya dunia. 

Dalam relevansi perlehatan ASEAN ini akan memberikan banyak keuntungan bagi negara-negera anggota ASEAN summit terkhusus bagi Indoneisa sendiri. Saat ini, setelah Indonesia berhasil melewati resesi ekonomi dunia pasca pandemi Covid-19 perlu kita sadari juga bahwa persiapan serta usaha yang harus dilakukan harus ekstra untuk memperbaiki banyak sektor, salah satunya adalah perbaikan sektor ekonomi yang saat ini Indonesia sangat membutuhkan kelancaran ekonomi di regional.

Makna Kekuatan ASEAN SUMMIT 2023

Terdapat beberapa ekuatan ASEAN SUMMIT 2023 terhadap Indonesia yang diharapkan kekuatan-kekuatan tersebut dapat menjadi instrumen Indonesia dalam pemulihan di banyak sektor. 

Kekuatan yang pertama adalah Indonesia dapat meningkatkan pengaruh untuk memperkuat posisi tawar dalam Kerjasama ASEAN dan pengambilan keputusan regional, sebab yang kita ketahui sebagai negara terbesar di ASEAN baik dalam ukuran ekonomi dan populasi di regional sudah seharusnya Indonesia mulai berani tegas dalam mengambil hak dan kesempatannya di ranah keputusan-keputusan regional.

Kekuatan yang kedua adalah Indonesia memiliki peluang mempromosikan kepentingan nasional-nya. ASEAN sendiri akan memberikan kesempatan penuh bagi Indonesia untuk mempromosikan kepentingan nasional, misalnya dalam memperkuat kerja sama dalam bidang ekonomi, keamanan dan diplomasi.

Kekuatan yang ketiga adalah kesempatan untuk memepengaruhi kebijakan regional  selain Indonesia diberikan kesempatan untuk mempromosikan kepentingan nasional, Indonesia juga dapat mempengaruhi kebijakan regional di Indonesia Keketuaan ASEAN memberikan kesempatan kepada Indonesia untuk berbicara dengan suara yang lebih kuat dalam isu-isu terkini sepeti soal dedolarisasi, regional payment system, termasuk yang berkaitan dengan keamanan dan stabilitas regional ASEAN.

Kekuatan yang keempat adalah peningkatan citra internasional. Keketuaan ASEAN memberikan kesempatan bagi Indonesia untuk meningkatkan citra internasionalnya dalam kancah regional dan global. Indonesia memiliki kesempatan untuk memperlihatkan peran kepemimpinan dan yang lebih besar di tingkat internasional dan menunjukkan komitmen Indonesia terhadap perdamaian, keamanan dan stabilitas regional.

Ancaman Pertahanan Ekonomi Indonesia 

Ancaman pada sektor ekonomi ekonomi di Indoneisa tidak bisa kita hiraukan, ancaman yang terjadi tentu berkaitan erat dengan globalisasi perekonomian. Globalisasi ekonomi ini menyebabkan penghapusan terhadap Batasan dan hambatan terkait arus modal, barang dan jasa. 

Pada faktanya globalisasi memang membuka peluang bagi produk dalam negeri untuk bersaing di pasar global, tapi sebaliknya produk-produk global juga dapat masuk kedalam negeri dan tentu menjadi ancaman bagi perekonomian Indonesia.

Salah satu dilema terhadap ancaman perekonomian Indonesia adalah banjir terhadap barang impor. Kedatangan barang-barang impor seperti makanana cepat saji, thrift atau baju bekas, make up, marchendise impor, dll. Akibat dari banjirnya barang impor tersebut barang-barang produksi local kalah bersaing, atau kerap bersaing dengan value dan modal yang sulit untuk trealisasikan. Tak hanya berhenti disitu, impor berlebihan juga dapat menyebabkan masyarakat Indonesia ketergantungan terhadap produk luar, dan akibatnya produk dalam negeri tidak lagi banyak diminati. 

Semakin asing dengan mudah menamkan modal di Indonesia dapat membuat perekonomian di negara ini juga dapat dengan mudah dikuasai oleh asing. Terlihat banyak proyek pembangunan nasional yang modalnya berasa dar asing menjadi ancaman juga bagi negara Indonesia, juga ditambah dengan banyaknya perusahaan dalam negeri yang sahamnya Sebagian besar dimiliki oleh asing yang membuat Indonesia dijajah secara ekonomi oleh negara atau investor asing.

Kesenjangan sosial dalam ancaman ekonomi menjadi hantu yang menakutkan, persaingan bebas ekonomi akan mengakibatkan ada pihak yang kalah dan menang. Pelaku ekonomi yang enang akan menguasai pasar, sementara yang kalah tidak mendapat apapun. Kemudian, perusahaan bermodal besar dapat dengan mudah memonopoli pasar, sedangkan pengusaha kecil menegah hanya menjadi penonton. 

Hantu menakutkan lainnya ialah pengangguran dan kemiskinan yang tak kunjung usai. Terlebih dengan semakin derasnya arus globalisasi, sektor ekonomi rakyat yang diberikan subsidi semakin berkurang. Penyerapan tenaga kerja dengan pola padat karya semakin ditinggalkan dan hsilnya angka pengangguran dan kemiskinan semakin susah dikendlikan.

Ancaman yang paling menakutkan lainnya adalah kasus dan tindak korupsi yang semakin merajalela. Berdasarkan data yang dirilis Transparency International Indonesia (TII), Indeks persepsi korupsi (IPK) Indonesia pada tahun 2021 berada di angka 38 pada skala 0-100. Adapun angka 0 merupakan sangat korupsi, sedangkan 100 sangat bersih. Dengan IPK ini ndonesia menempati peringkat 96 dari 180 negara.

Manifestasi Keberhasilan ASEAN Summit 2023 

 Sesuai dengan makna keketuaan ASEAN SUMMIT 2023, Indonesia diberikan kekuasaan penuh atas kepentingan nasionalnya, hal ini harus dijadikan momentum yang paling sesuai sebab momen ini dapat kita jadikan instrument sebagai strategi Indonesia dalam mengatasi ancaman di bidang ekonomi. Indonesia dapat menerapkan system ekonomi kekeluargaan yang susai dengan amanat UUD 1945 mengenai demokrasi ekonomi atau ekonomi kekeluargaan.

Kemudian, sebagai negara dengan luas wilayah yang besar dan memiliki tanah yang subur sehingga dikatakan sebagai negara agraris, Indonesia harus memaksimalkan perannya dalam mempromosikan hasil tani, kerajinan, dan bahan baku yang dapat di promosikan dengan matang di momen ASEAN SUMMIT 2023 ini.

Kemudian, usaha selanjutnya ialah Indonesia harus mengutamakan penggunaan bahan baku lokal. Keketuaan ASEAN yang dilaksanakan di Labuan Bajo sudah sepatutnya menjadi jendela pembuka bagi produk lokal dan usaha UMKM untuk menwarkan, mempromosikan, dan menunjukkan kehebatannya di kancah internasional melalui keketuan ASEAN ini, harapannya, produk lokal, usaha lokal dapat mendunia dan dilirik oleh anggota negara keketuaan ASEAN 2023 dan usaha menengah lokal dapat melebarkan sayapnya ke kancah dunia.

Dengan adanya keketuaan ASEAN 2023, harapannya Indonesia dapat melakukan diplomasi yang kuat, menawarkan sesuatu yang baru dan dapat menguntungkan Indonesia, sehingga perekonomian berorientasi kesejahteraan rakyat dapat terlaksana, ap aitu perekonomian berorientasi kesejahteraan rakyat? Perekonomian ini dijalankan dengan berorientasi pada kesejahteraan rakyat, yang artinya segala sesuatu yang berkaitan dengan niat hidup orang banyak harus bersifat terjangkau dan murah dan tentu tidak mengutamakan keuntungan segelintir pihak atau golongan tertentu saja.

Secara keseluruhan, Presidensi ASEAN di Indonesia tahun 2023 penting bagi Indonesia untuk memperkuat kepemimpinan kawasan, terutama terkait dengan pemulihan ekonomi kawasan, sistem keuangan dan pembayaran, memajukan kepentingan nasional, memengaruhi politik kawasan, dan memperkuat citra internasional. Meskipun agenda Kepresidenan ASEAN sangat mendesak dan penting, namun masalahnya agenda Presiden saat ini minim tersosialisasi di tingkat publik.

Dibandingkan dengan kepresidenan G20, sosialisasi pelaksanaan agenda dan pentingnya kepresidenan ASEAN jauh lebih sedikit dan terkesan sangat elitis dan sangat teknokratis. Oleh karena itu, Kepresidenan ASEAN dimaknai sebagai perayaan semata, jauh dari keinginan kuat untuk membantu warga negara Indonesia mengatasi permasalahan ekonomi dan pemulihan ekonomi rakyat.

Untuk menghindari kesan bahwa Presidensi ASEAN merupakan agenda para elit, khususnya elit lembaga sektor keuangan dan energi, maka Presidensi ASEAN harus memasukkan agenda rakyat dan pelaku usaha kecil. Tidak satu pun dari 16 prioritas Presidensi ASEAN Indonesia 2023 yang terkait dengan UKM, perluasan pasar UKM Indonesia dalam ekspor ke kawasan ASEAN, dan kemudahan bagi pengusaha untuk memperluas usahanya di kawasan ASEAN.

Berikut daftar 16 Priority Economic Delivery (PED) yang ditetapkan Indonesia untuk ASEAN Chairmanship for Recovery and Reconstruction 2023: kerangka kerja untuk mempromosikan layanan ASEAN; mempromosikan pemulihan ekonomi dan memastikan stabilitas dan fleksibilitas keuangan; Deklarasi Para Pemimpin ASEAN tentang Penguatan Ketahanan Pangan; Penandatanganan protokol kedua mengamandemen perjanjian pembentukan kawasan perdagangan bebas ASEAN-Australia-Selandia Baru. Pembentukan RCEP Support Unit di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Indonesia; Kerangka kerja ASEAN untuk prakarsa berbasis proyek industri (prakarsa lintas pilar).

Ekonomi digital itu penting; Implementasi penuh e-Form D melalui ASEAN Single Window; Konektivitas prabayar dan mendorong literasi dan inklusi keuangan digital untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif; Pernyataan Kepala Negara dan Pemerintahan tentang perkembangan ASEAN Framework Agreement for Digital Economy (DEFA); Regulatory Pilot Space (RPS) untuk memfasilitasi aliran data digital lintas batas untuk memungkinkan mobil self-driving di ASEAN; Kerangka Kerja ASEAN tentang Logistik Rantai Pasokan Ekonomi Digital di Daerah Pedesaan (Last-Mile Delivery);

Masalah Daya Tahan: Roadmap harmonisasi standar ASEAN untuk mendukung implementasi Sustainable Development Goals (SDGs), pengembangan ekosistem kendaraan listrik, pengembangan ASEAN Blue Economic Framework (Inter-Pillar Initiative) Transitional Financial Framework untuk mendukung keuangan berkelanjutan dan ekonomi hijau; Pernyataan Ketahanan Energi Berkelanjutan melalui Interkoneksi dan Integrasi Pasar

Kesimpulannya dapat kita kerucutkan dengan keketuaan ASEAN 2023 di Indonesia memang kerap dapat kita jadikan sebagai momentum Bersama untuk bangkit dalam keterpurukan di ranah ekonomi, semua strategi yang kerap di angan-angani oleh masyarakat, pengusaha menengah harusnya dapat difasilitasi dan direalisasikan oleh pemerintah. Melalui tulisan di atas, kepentingan keketuaan ASEAN memang kerap disalahgunakan untuk kepentingan segelintir atau pejabat public semata, sektor-sektor kecil yang selalu dirasakan oleh masyarakat menengah hingga keterhadiran orang-orang muda kerap dijadikan mimpi belaka, branding belaka, dan angan-angan belaka, nyatanya kepetingan pejabat tinggi sering kali kita lihat dan rasakan.

Seharusnya, melalui momentum keketuaan ASEAN 2023 ini, seluruh stakeholders dapat bahu membahu, pemerintah disini negara Indonesia harus memberikan kepercayaan public Kembali agar masyarakat Indonesia percaya akan usaha, strategi dan rencana matang untuk membangkitkan ekonomi Indonesia melalui momentum ini. Sudah saatnya kita bangkit dari keterpurukan, pandemic yang lalu sebagai mimpi buruk kita Bersama telah kita lewati Bersama, saatnya bangkit dan berbenah bersama. Sesuai dengan tema yang diusung, ASEAN Matters: Epycentrum of Growth. Melalui momentum ASEAN Summit ini, negara-negara anggota ASEAN dapat menjadi episentrum kekuatan untuk perkembangan massive di banyak sektor, salah satunya adalah usaha untuk pertahanan ekonomi Indonesia. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun