Secara keseluruhan, Presidensi ASEAN di Indonesia tahun 2023 penting bagi Indonesia untuk memperkuat kepemimpinan kawasan, terutama terkait dengan pemulihan ekonomi kawasan, sistem keuangan dan pembayaran, memajukan kepentingan nasional, memengaruhi politik kawasan, dan memperkuat citra internasional. Meskipun agenda Kepresidenan ASEAN sangat mendesak dan penting, namun masalahnya agenda Presiden saat ini minim tersosialisasi di tingkat publik.
Dibandingkan dengan kepresidenan G20, sosialisasi pelaksanaan agenda dan pentingnya kepresidenan ASEAN jauh lebih sedikit dan terkesan sangat elitis dan sangat teknokratis. Oleh karena itu, Kepresidenan ASEAN dimaknai sebagai perayaan semata, jauh dari keinginan kuat untuk membantu warga negara Indonesia mengatasi permasalahan ekonomi dan pemulihan ekonomi rakyat.
Untuk menghindari kesan bahwa Presidensi ASEAN merupakan agenda para elit, khususnya elit lembaga sektor keuangan dan energi, maka Presidensi ASEAN harus memasukkan agenda rakyat dan pelaku usaha kecil. Tidak satu pun dari 16 prioritas Presidensi ASEAN Indonesia 2023 yang terkait dengan UKM, perluasan pasar UKM Indonesia dalam ekspor ke kawasan ASEAN, dan kemudahan bagi pengusaha untuk memperluas usahanya di kawasan ASEAN.
Berikut daftar 16 Priority Economic Delivery (PED) yang ditetapkan Indonesia untuk ASEAN Chairmanship for Recovery and Reconstruction 2023: kerangka kerja untuk mempromosikan layanan ASEAN; mempromosikan pemulihan ekonomi dan memastikan stabilitas dan fleksibilitas keuangan; Deklarasi Para Pemimpin ASEAN tentang Penguatan Ketahanan Pangan; Penandatanganan protokol kedua mengamandemen perjanjian pembentukan kawasan perdagangan bebas ASEAN-Australia-Selandia Baru. Pembentukan RCEP Support Unit di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Indonesia; Kerangka kerja ASEAN untuk prakarsa berbasis proyek industri (prakarsa lintas pilar).
Ekonomi digital itu penting; Implementasi penuh e-Form D melalui ASEAN Single Window; Konektivitas prabayar dan mendorong literasi dan inklusi keuangan digital untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif; Pernyataan Kepala Negara dan Pemerintahan tentang perkembangan ASEAN Framework Agreement for Digital Economy (DEFA); Regulatory Pilot Space (RPS) untuk memfasilitasi aliran data digital lintas batas untuk memungkinkan mobil self-driving di ASEAN; Kerangka Kerja ASEAN tentang Logistik Rantai Pasokan Ekonomi Digital di Daerah Pedesaan (Last-Mile Delivery);
Masalah Daya Tahan: Roadmap harmonisasi standar ASEAN untuk mendukung implementasi Sustainable Development Goals (SDGs), pengembangan ekosistem kendaraan listrik, pengembangan ASEAN Blue Economic Framework (Inter-Pillar Initiative) Transitional Financial Framework untuk mendukung keuangan berkelanjutan dan ekonomi hijau; Pernyataan Ketahanan Energi Berkelanjutan melalui Interkoneksi dan Integrasi Pasar
Kesimpulannya dapat kita kerucutkan dengan keketuaan ASEAN 2023 di Indonesia memang kerap dapat kita jadikan sebagai momentum Bersama untuk bangkit dalam keterpurukan di ranah ekonomi, semua strategi yang kerap di angan-angani oleh masyarakat, pengusaha menengah harusnya dapat difasilitasi dan direalisasikan oleh pemerintah. Melalui tulisan di atas, kepentingan keketuaan ASEAN memang kerap disalahgunakan untuk kepentingan segelintir atau pejabat public semata, sektor-sektor kecil yang selalu dirasakan oleh masyarakat menengah hingga keterhadiran orang-orang muda kerap dijadikan mimpi belaka, branding belaka, dan angan-angan belaka, nyatanya kepetingan pejabat tinggi sering kali kita lihat dan rasakan.
Seharusnya, melalui momentum keketuaan ASEAN 2023 ini, seluruh stakeholders dapat bahu membahu, pemerintah disini negara Indonesia harus memberikan kepercayaan public Kembali agar masyarakat Indonesia percaya akan usaha, strategi dan rencana matang untuk membangkitkan ekonomi Indonesia melalui momentum ini. Sudah saatnya kita bangkit dari keterpurukan, pandemic yang lalu sebagai mimpi buruk kita Bersama telah kita lewati Bersama, saatnya bangkit dan berbenah bersama. Sesuai dengan tema yang diusung, ASEAN Matters: Epycentrum of Growth. Melalui momentum ASEAN Summit ini, negara-negara anggota ASEAN dapat menjadi episentrum kekuatan untuk perkembangan massive di banyak sektor, salah satunya adalah usaha untuk pertahanan ekonomi Indonesia.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H