Mohon tunggu...
Robi Muhammad Affandi
Robi Muhammad Affandi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta dan Penulis Media Online

Hidup adalah tentang bagaimana engkau bercerita, dan bagaimana engkau diceritakan. Karena dengan cerita itulah manusia akan dikenal dalam sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Prince Gubee 10 (Bertahan di Bibir Kematian)

26 Agustus 2024   18:09 Diperbarui: 26 Agustus 2024   22:48 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Satu persatu gerigi daun Venus Flytrap yang berbentuk seperti duri yang tajam itu mulai terlepas. Akhirnya, tak butuh waktu lama, gerigi daun tanaman pemangsa serangga itupun habis di putus oleh semut merah penjaga dan teman-temannya, dan cengkraman daun itupun terlepas dengan sendirinya.

Gubee selamat dari bahaya yang mengancamnya hari itu. Namun tubuhnya sangat lemah, ia belum mampu untuk bergerak. Ia kehabisan tenaga setelah cukup lama melawan jepitan daun Venus Flytrap. Dan semut merah menggotong Gubee bersama-sama ke sarang mereka.  

Di dalam sarang semut merah, Gubee tak melihat lagi kesibukan yang dulu pernah ia lihat di sarang bawah tanah itu. Tak ada semut pekerja yang terlihat mondar-mandir membawa makanan ataupun memperluas sarang. Yang terlihat saat itu hanyalah semut-semut penjaga yang berbaris di depan gerbang masuk sarang itu.

"Apa yang terjadi di sini?" tanya Gubee pada sahabatnya Semut merah penjaga.

Semut merah itu hanya diam sambil terus membuang sisa lendir daun Venus Flytrap yang masih menempel di sayap Gubee.

"Kenapa begitu sepi? dimana semut pekerja kalian?" tanya Gubee lagi.

Semut merah penjaga memandangi sebuah ruangan yang tak jauh dari tempat mereka berada. Pintu masuk ruangan itu tampak memancarkan cahaya yang terkadang terang dan  terkadang meredup.

"Mereka semua ada dalam ruangan itu," ungkap semut merah penjaga lemah, seperti tak bersemangat untuk bercerita.

Gubee memandangi ruangan itu. Tubuhnya yang telah bersih dari lendir, dapat bergerak kembali. Perlahan-lahan Gubee mendekati ruangan itu, di ikuti oleh Semut merah penjaga yang berjalan lesuh di belakangnya.

Di dalam ruangan itu, terlihatlah ratusan semut pekerja yang bergerak serempak membentuk lingkaran pelindung di sekitar Ratu mereka. Kaki-kaki mereka yang ramping terus berjalan memutar, berkeliling, seperti sedang mengadakan sebuah ritual.

Di tengah-tengah lingkaran itu, Ratu semut merah yang berukuran besar terbaring lemah. Antenanya yang panjang tampak gemetar dan bergerak pelan. Dan cahaya tubuhnya yang tak lagi seterang dulu, terkadang meredup tiba-tiba.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun