Prince Gubee ( Mencari Jalan Keabadian )
Gubee terbangun disebuah ruang gelap. Disebuah jaringan kompleks terowongan yang tersembunyi di bawah tanah. Suhu ruangan itu sangat lembab. Ada banyak kamar dan lorong yang terhubung satu sama lain, membentuk labirin yang rumit. Â Hampir setiap kamar-kamar di lorong itu berisi serangga-serangga kecil yang telah mati. Dan ada sebagian yang telah menjadi tulang belulang.
        Dibawah kamar gelap yang ditempati Gubee itu, terdapat sebuah ruangan yang sangat besar. Ruangan yang cukup terang dari ruangan lainnya. Sepertinya ada cahaya yang menerangi ruangan yang luas itu. Gubee melihat dengan saksama pemandangan yang  tepat dibawah kakinya. Diantara celah-celah dinding tanah, ia dapat melihat semuanya.
        Di ruangan yang luas itu, tampak ratusan semut merah yang sibuk dengan aktivitas mereka. Ada yang membawa makanan, ada yang sibuk menggali tanah, dan ada yang sibuk memindahkan telur-telur berwarna putih transparan. Dan diantara kesibukan itu, terlihat gerombolan semut penjaga mengelilingi sebuah cahaya yang sangat terang.
        Cahaya itu berasal dari eksoskeleton  seekor semut merah yang sangat besar dan mendominasi dari semut-semut lainnya. Ia memiliki sayap yang terlipat rapi dipunggungnya. Warna tubuhnya merah menyala. Dengan kepalanya besar dan rahang yang sangat kuat, ia sangat terlihat menakutkan dari semut-semut lainnya. Ialah Ratu Semut Merah.
        "apa yang kau lihat!?" Seekor semut penjaga datang ketempat Gubee dikurung.
        "ah! Tidak, hanya penasaran saja. Kenapa ruangan dibawah itu sangat terang?" Ungkap Gubee.  Â
        "itu cahaya dari tubuh ratu kami. Dia bertelur banyak hari ini." Jelas semut penjaga itu.
        "oh.., itu kabar baik. Jumlah koloni kalian pasti akan bertambah besar nantinya." Ucap Gubee.
        "ya, itulah harapan kami. Tapi itu takkan terjadi." Raut semut penjaga itu tampak muram.
        "kenapa begitu? Bukankah ratu kalian bertelur banyak hari ini?" Tanya Gubee heran.