Mohon tunggu...
Robertus Widiatmoko
Robertus Widiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Menerima, menikmati, mensyukuri, dan merayakan anugerah terindah yang Kauberikan.

Indahnya Persahabatan dalam Kebersahajaan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kereta Api Senjata Utama

17 Januari 2019   10:55 Diperbarui: 17 Januari 2019   13:59 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semoga Tuhan merestui kita

Menjalin kasih dan cita

Tuk hidup di hari tua

Kerete api Senja Utama terus berjalan. Sembari menikmati lantunan melodi indah dari biduan cantik Paramita Rosadi  Nostalgia Di SMA

Kau bercanda lucunya
Yang lain pun tertawa
Seakan sahaja
Cerita dan canda kita
Tiada habisnya

Ada yang saling cinta
Bermesra di sekolah
Selalu berdua
Berjalan di sela-sela
Rumput sekolah kita
Oh indahnya

Nostalgia SMA kita
Indah lucu banyak cerita
Masa-masa remaja ceria
Masa paling indah
Nostalgia SMA kita
Takkan hilang begitu saja
Walau kini kita berdua
Menyusuri cinta

Ada yang saling cinta
Bermesra di sekolah
Selalu berdua
Berjalan di sela-sela
Rumput sekolah kita
Oh indahnya

Nostalgia SMA kita
Indah lucu banyak cerita
Masa-masa remaja ceria
Masa paling...Indah.

Senandung lagu itu terus mengalun memberi kesejukan. Seiring waktu berjalan, detik demi detik berlalu, menit- demi menit berlari, dan jam demi jam berdetak ... terus terbayang masa-masa indah itu. Tuttt ...tuttt ...tuttt. 

Pemandangan di sekitarku nampak para penumpang kereta yang sudah tidak sabar lagi ingin kembali ke kota. Bertemu dengan sanak keluarga, dengan teman kerja sekantor, bahkan tetangga rumah yang ditinggal selama liburan. Tapi mungkin juga baru pertama kali beranjak ke kota. Seperti nasibku saat ini. Mereka ada yang sudah tertidur lelap, ada yang sedang asyik mengobrol, ada yang sedang makan bersama, dan ada yang bermain telepon genggam. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun