Teori dan Model Kebijakan Fiskal
Dalam kebijakan fiskal terdapat teori yang mendasari dari terciptanya suatu kebijakan yang dibuat dalam sektor perokonomian. Selain itu, terdapat juga model dari kebijakan fiskal yang dibuat dengan penyesuaian baik terhadap kondisi masyarakat maupun ekonomi global demi dampak baik yang nantinya diperoleh dan dirasakan oleh masyarakat dan juga kondisi perekonomian negara yang baik.
1.1 Teori Kebijakan Fiskal
Suatu kebijakan ekonomi makro yang memiliki suatu tujuan dalam mempengaruhi dari segi permintaan agregat baik itu dalam jangka pendek dan mempengaruhi penawaran untuk jangka yang lebih panjang. Teori dari Kebijakan Fiskal merupakan suatu kebijakan dalam sektor perekonomian yang pemerintah gunakan dalam usaha mengelola dan mengarahan ekonomi negara dalam kondisi baik menggunakan cara pengubahan terhadap penerimaan dan pengeluaran pemerintah (Haryadi, 2014)[6]. Suatu kebijakan yang memiliki tujuan untuk mengarahkan perekonomian negara menggunakan pengeluaran dan pendapatan negara berupa pajak yang dibuat oleh pemerintah ialah kebijakan fiskal (Adiwidya, 2015)[7]. Kebijakan fiskal merupakan kebijakan yang dibuat atas dasar penyesuaian terhadap pengeluaran dan penerimaan pemerintah dalam memperbaiki kondisi sektor ekonomi. Selain itu, kebijakan fiskal merupakan kebijakan yang bersumber dari pemerintah yang bersumber dari anggaran dan belanja negara yang memiliki tujuan dalam memberikan pengaruh terhadap jalanya ekonomi negara.Â
Â
Menurut keynes, kebijakan fiskal merupakan suatu kebijakan yang dimana dapat menggerakan perekonomian suatu negara melalui peningkatan yang terjadi dalam pemotongan terhadap pajak ataupun pengeluaran pajak yang didalamnya mamiliki efek multiplier menggunakan cara stimulasi tambahan pada permintaan terhadap barang konsumsi untuk rumah tangga. Pemerintah melakukan pemotongan kepada pajak tuntuk dapat stimulus dalam perekonomian menyebabkan hal tersebut dapat terjadi. Trasmisi yang terjadi melalu pemotongan pajak pada stimulus ekonomi, yang berasal dari pemotongan pajak menyebabkan peningkatan terhadap disposable income yang nantiny dapat mempengaruhi suatu permintaan dikarenakan penambahan pendampatan. Hal tersebut, menyebabkan rumah tangga dapat meningkatkan konsumsi menggunakan Marginal Property to Consume (MPC) yang meningkat. Kemudian, dampak dari peninkatan pengeluaran menyebabkan peningkatan output (sisi suply mengalami peningkatan). Kebijakan fiskal yang dilakukan oleh suatu negara dapat membantu dalam mempeoleh kestabilan dalam sektor perekonmian maupun bisnis. Hal tersebut dapat terjadi karena kebijakan fiskal dapat menyesuaikan pengeluaran suatu negara dengan pendapatan yang diterima berupa pajak.
Â
Selain itu, suatu kebijakan yang menjadi landasan biasa dilakukan atau digunakan pemerintahan dalam mengatur suatu kondisi perekonomian serta keuangan dan pendapatan suatu negara. Kebijakan fiskal mampu memberikan pengaruh terhadap inflasi dalam pengaruhnya terhadap output nasional atau negara dengan mereduksi inflasi disebut dengan ekspansif dan memberikan peningkatan terhadap inflasi disebut dengan konkratif (Andersen, 2005).[8] Suatu upaya dalam pengelolaan dana yang diperoleh bersumber dari pajak dalam usaha memenuhi keperluan suatu masyarakat pada skala yang lebih besar merupakan inti dari kebijakan fiskal. Dapat disimpulkan bahwasanya, kebijakan fiskal merupakan kebijakan yang dibuat pemerintah supaya dapat mengatur dan mengarahkan arah perekonomian negara menuju kondisi yang lebih baik yang disesuaikan melalui pengeluaran dan pendapatan dari negara.Â
Â
1.2 Model Kebijakan Fiskal
Â