Mohon tunggu...
Robbi Gandamana
Robbi Gandamana Mohon Tunggu... Ilustrator - Ilustrator

Facebook : https://www.facebook.com/robbi.belumfull -------- IG : https://www.instagram.com/robbigandamana/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Lebaran adalah Momen yang Tepat untuk Cari Muka?

30 Mei 2020   09:46 Diperbarui: 30 Mei 2020   17:19 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Begitulah. Orang akan mendahulukan bermaafan dengan boss daripada teman yang di sekelilingnya dalam satu ruangan kecil. Bahkan banyak dari mereka yang akhirnya malah tidak bermaafan. Meneng-menengan. Dipikirnya tanpa ucapan dan salaman pun sudah saling memaaafkan. Yo wis gak popo lah kalau itu sudah disepakati sejak awal berteman.

Embuh rek. Kadang wetengku mules pas hari pertama masuk kantor setelah libur lebaran. Semua berebut menyalami boss, tapi nggak perduli dengan teman-temannya sendiri yang sebenarnya sudah tahu kehadirannya, bahkan lewat di depan matanya.

Makane talah nek gak iso ngomong iku nulis. Ngirim kartu ucapan di grup WA, fesbuk, banyak lah.  Sing penting usaha, walau nggak ada yang nanggapi soalnya di WA sedang banjir kartu ucapan. Yang nggak asyik itu ngirim kartu ucapan tapi malah dimentahi oleh mereka nggak paham kapan guyon kapan serius. Dipikirnya melucu, padahal itu meremehkan. Jasik.

Ada lagi yang nggak paham etika bikin kartu ucapan. Kartu ucapan dengan gambar lucu itu nggak papa, asal ucapannya serius.  Ini maksudnya biar nggak formal, cair, enak dilihat.  Jangan bikin kartu ucapan yang gambarnya kacau, kata-katanya juga nggak mutu. Maksudnya melucu tapi malah merusak kesakralan Lebaran. Taek kon iku...huwehehehe guyon mas.

-Robbi Gandamana-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun