Sehat tidak ada hubungannya sama kematian, sakit tidak ada hubungannya sama kematian. Kematian itu hak preoregatif Allah. Yang penting kita hidup sehat, perkara kita mati atau tidak itu jadwal dari Allah SWT.
(Cak Nun membaca surat An-Nuur ayat 35 dan bacaan doa)
Mas Yon kau lah  pemantul cahaya Allah ke seluruh surga. Kita adalah cahaya yang berpendar-pendar memantulkan cahaya sejatinya Allah. Cahaya di atas cahaya, cahaya di atas cahaya. Engkau dipangku oleh Tonny, mas Yon. Dan kalian adalah dua lapisan cahayanya Allah itu sendiri.
Ya Allah, kami menghantarkan mas Yon dengan rahasia dan kebenaran sejati dari Al Fatihah.
(membaca Al Fatihah)
Bapak ibu sekalian terutama keluarga Mas Yon, Mas Yon tidak meninggal. Dia mendahului kita ke tahap berikutnya yang kita juga akan memasukinya. Allah mengatakan, "Jangan dikira orang-orang mati di jalanKu adalah mati. Mereka hidup dan Aku beri rizki  tanpa diduga-duga oleh yang bersangkutan."
Mas Yon tidak meninggal. Almarhum artinya adalah orang yang kita cintai. Almarhum berasal dari kata 'rahima-yarhamu-rahman-wahuwa rahim'. Almarhum adalah orang yang mendapatkan cinta dari kita semua.
Jadi kalau kita ngomong 'Almarhum Mas Yon', bukan Mas Yon yang sudah mati. Karena Mas Yon tidak pernah mati. Kita semua tidak pernah mati. Kita semua hidup abadi. Malah kita jangan salah jalan kecuali masuk ke dalam keabadian Allah SWT.
........."
****
Begitulah sambutan singkat (yang ternyata panjang kalau ditulis) dari Cak Nun saat pemakaman Yon Koeswoyo. Ada beberapa pengurangan kata seperlunya dari saya, tapi tentu saja tidak mengurangi arti dan maksud dari tulisan, terutama bacaan Arabnya. Sori Jum, saya nggak becus nulis Arab walau saya termasuk muslim yang paling ikhlas (hafalnya cuman Surat Al Ikhlas).