Mohon tunggu...
Arief Riady
Arief Riady Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Sosial - Gemstone Lover

1 + 1 = ~

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Rasionalisasi Covid-19

24 Juli 2021   17:17 Diperbarui: 25 Juli 2021   06:25 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bahkan jika ada yg bilang bahwa masalah nya bukan pada tingkat mematikan nya melainkan pada tingkat penularan nya? Justru pandemi Swine Flu H1N1 (2009/2011 ) tingkat penularan nya sangat luar biasa, yang terkonfirmasi dan terinfeksi mencapai 500 juta sampai 1,3 milyar manusia di rentang pandemi 2 tahun 2009/2010.

Data pandemi Swine Flu bisa dilihat di sini :
https://www.google.com/amp/s/www.livescience.com/amp/covid-19-pandemic-vs-swine-flu.html

https://www.google.com/amp/s/amp.usatoday.com/amp/5577001002

Bandingkan secara rasional dengan Covid19 yang tingkat penularan nya ternyata masih di bawah pandemi H1N1 di angka 193-195 juta data resmi WHO.

Literasi bisa dilihat di sini :
https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019

7. Q : Jadi apakah dengan data-data tersebut kita bisa melihat dan menyikapi pandemi ini dengan lebih logis dan rasional?

A : Tentu saja. Karena data-data adalah hal realistis untuk dapat dijadikan pijakan membuat kebijakan untuk menangani pandemi ini, baik oleh pemerintah dan masyarakat umum agar bisa menyikapi nya dengan sangat logis sesuai dengan prosedur kesehatan umum yg sudah berlaku. Dan yang jelas, edukasi pengetahuan yang terbuka tentang pandemi-pandemi yang lalu harus juga disampaikan kepada masyarakat luas agar masyarakat memahami urgensi nya secara rasional.

8. Q : Apakah Covid ini akan hilang dengan dengan sendiri nya atau kita akan terus berdampingan kehidupan dengan nya?

A : Virus ini tidak akan hilang. Merujuk dari pandemi-pandemi sebelum Covid, yang lebih tepat yaitu kita akan selalu hidup berdampingan dengan virus ini, bahkan berdampingan dengan begitu banyak virus yang ada, dan pandemi virus sebelum ini pun tidak pernah berakhir 100%, bahkan di beberapa tempat di Indonesia masih ditemukan sampai sekarang pasien terkonfirmasi H1N1 swine flu dan lain nya ( Ini saja berita nya kurang diekspose sehingga masyarakat luas tidak mengetahui nya)

9. Q : Beredar informasi, apakah banyak kematian di Rumah sakit, seperti yang di katakan oleh seorang dokter yang viral di media sosial internet, akibat dari interaksi kombinasi obat yang sangat berbahaya bagi organ tubuh dan mengakibatkan pasien di Rumah sakit lebih cepat meninggal dan bukan karena Covid nya?

A : Seperti yg sudah di jelaskan, pasien dengan penyakit utama akan lebih parah kondisi nya jika tubuh nya masuk dan terinfeksi virus atau bakteri apapun, dan ini kebanyakan yg terjadi dengan komorbid. Tetapi pendapat dan klaim dokter yang mengatakan penyebab kematian karena ada nya interaksi obat-obatan, ini tentu nya juga tidak bisa dipungkiri dan ada korelasi kebenaran nya. Dan memang kenyataan nya banyak penelitian di luar negeri yang membahas tentang adanya hubungan interaksi obat dengan fatalitas resiko serius kematian, terlebih untuk pasien Covid yang dirawat di Rumah sakit. Misal nya ada jurnal terkait azithromycin yg sekarang dipakai untuk pasien Covid memang ternyata telah lama diteliti memberikan efek samping terhadap jantung, apalagi jika dobel dosis dan kombinasi nya dengan obat antiviral lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun