Mohon tunggu...
Arief Riady
Arief Riady Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Sosial - Gemstone Lover

1 + 1 = ~

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Rasionalisasi Covid-19

24 Juli 2021   17:17 Diperbarui: 25 Juli 2021   06:25 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Literasi nya bisa dilihat di :
https://www.cdc.gov/flu/about/burden/faq.htm

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5369099/

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4202977/

Jadi kesimpulan sebenar nya bukan hanya Covid yang bisa memperparah penyakit utama hingga menyebabkan kematian. Tentu nya banyak kasus komorbid pada rentang puluhan tahun sebelum Covid ini, tetapi yg lazim dilaporkan hanya penyakit utama nya saja sebagai penyebab kematian nya, tidak pernah disebutkan mati karena sakit flu nya atau penyerta nya. Dan persoalan nya mungkin karena tidak ada nya transparansi hasil tes lab dan visum yang nyata untuk pasien-pasien meninggal tsb

2. Q : Apakah tes swab hanya memastikan seseorang sedang terpapar Covid saja?

A : Tidak. Karena tes swab ini hanya mendeteksi ada nya spesimen virus yg ada di nasofaring. Metode ini untuk mengumpulkan uji klinis sampel dari sekresi hidung dari belakang hidung dan tenggorokan. Sampel kemudian dianalisis keberadaan organisme atau penanda klinis penyakit lainnya. Metode diagnostik ini dari dahulu biasa digunakan pada kasus-kasus suspek batuk rejan, difteri, Influenza, dan berbagai jenis penyakit yang disebabkan oleh virus keluarga corona virus, antara lain SARS, MERS, dan COVID.

Literasi nya bisa dilihat di :
https://en.m.wikipedia.org/wiki/Nasopharyngeal_swab

https://www.healthline.com/health/throat-swab-culture#purpose

3. Q : Bagaimana kita mengetahui secara transparan hasil rapid antigen dan swab antigen menunjukan hasil Covid?

A : Kita tidak bisa mengetahui secara pasti apakah benar hanya Covid yg ada di sampel spesimen yg diambil atau kah ternyata spesimen virus lain nya. Kita hanya bisa melihat hasil (+) atau (-) saja. Maka nya ada baik nya menanyakan hasil ini, dan inilah masalah yg terjadi pada tes rapid antigen atau pun swab antigen yg tidak bisa memastikan akurasi nya, memang masalah ini dibutuhkan kejujuran dan transparansi dari para dokter agar kasus positif Covid tidak terus mudah bertambah hanya dengan rapid/swab antigen.

Literasi nya bisa dilihat di sini :
https://www.alodokter.com/komunitas/topic/keakuratan-swab-antigen69de49

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun