Mohon tunggu...
agniii
agniii Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

just a foodie wanna try something new

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Bayangan di Balik Cahaya (PART 3)

26 Januari 2025   10:00 Diperbarui: 23 Januari 2025   23:36 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di balik semua itu, Liliana mulai merencanakan sesuatu yang lebih besar. Ia tidak bisa menerima bagaimana semua orang, termasuk Kenandra, selalu berpihak pada Ariana. Ia merasa bahwa ia adalah korban sebenarnya, dan ia bertekad untuk membalas semuanya. Liliana tahu bahwa untuk menghancurkan Ariana, ia harus menghancurkan kepercayaan Kenandra terlebih dahulu.

Rencana Liliana mulai berjalan perlahan, seperti racun yang merayap dalam diam. Ia tahu bahwa konfrontasi dengan Ariana secara langsung hanya akan membuatnya semakin terpojok. Maka, ia memutuskan untuk memutar keadaan dengan cara yang lebih licik. Ia mulai menyebarkan desas-desus kecil di antara anggota keluarga dan kerabat dekat, menyiratkan bahwa Ariana memiliki niat tersembunyi terhadap Kenandra.

"Aku tidak ingin mencampuri urusan mereka," ujar Liliana suatu hari pada bibi mereka saat sedang menikmati the.

"Tapi aku tidak bisa menahan perasaan bahwa Ariana terlalu bergantung pada Kak Ken. Aku takut itu akan menjadi masalah di masa depan."

Bibi itu memandang Liliana dengan tatapan penasaran.

"Apa maksudmu?" tanyanya, suaranya penuh rasa ingin tahu.

Liliana hanya mengangkat bahu dengan ekspresi polos.

 "Aku tidak tahu pasti, tapi kau tahu sendiri bagaimana Ariana. Dia selalu tampak rapuh, tapi mungkin itu hanya cara untuk mendapatkan perhatian lebih dari Kak Ken."

Perkataan itu, meski disampaikan dengan nada santai, mulai menyebar seperti api di antara kerabat. Sebagian besar menganggapnya hanya gosip belaka, tetapi beberapa mulai memandang Ariana dengan kecurigaan. Dalam salah satu kunjungan mereka ke rumah Kenandra, kerabat yang mendengar rumor ini mulai membicarakannya dengan beberapa pekerja rumah tangga. Desas-desus itu pun merembet ke dalam rumah, menciptakan atmosfer yang semakin tidak nyaman bagi Ariana.

Sementara itu, Ariana sendiri mulai merasakan tekanan dari perubahan sikap orang-orang di sekitarnya. Ia sering kali mendapati dirinya menjadi subjek bisikan-bisikan pelan atau tatapan aneh saat berada di ruang keluarga. Namun, ia tidak mengatakan apa-apa pada Kenandra. Sebaliknya, ia mencoba menjauh dan menghabiskan lebih banyak waktu sendirian di kamarnya atau perpustakaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun