Mohon tunggu...
Rizka Verdiana
Rizka Verdiana Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi universitas darussalam gontor

study now be proud tomorrow

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bulan yang Redup

7 September 2021   16:27 Diperbarui: 7 September 2021   16:30 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku bertekad akan membatalkan kuliah ku ke Tokyo demi bunda. Pagi ini aku ank menghadap bapak kepala sekolah untuk meceritakan semua. Aku berharap aka nada kesempatan lagi suatu saat nanti.

"tiinnnnn..." suara bis dating. Akupun menaikinya untuk pergi ke sekolahku dulu. Taanpa aku bilang bunda akupergi sendiri. Setelah beberapa menit samapilah aku didepan gerbang SMA Gruda. Sudah lama aku tak melihat dan dating ke sini. Aku masuk dan bertemu bapak satpam penjaga gerbang " mari pakk," kataku " iaya neng silahkan" jawabnya.

Akupun menuju ruang kepala sekolah yang berada dipojok kanan sekolah. Setelah itu aku menemui bapak kepasa sekolah dan menceritakan kepadanya. " permisi pak..." kataku sambil mengetok pintu, " iya silahkan masuk" jawabnya. Akupun masuk kantor dan duduk didepannya. " pak, kedatangan saya kesini, saya inin membatalkan beasiswa ke toyko saya pak..." kataku dengan penuh kepastian " loh, kenapa? Bukannya kamu punya banyak potensi dan pintar?" jawabnya. " iya pak, tapi keadaan saya sekarang tidak memungkinkan untuk berangkat pak. Ayah saya baru masuk penjara dan bunda saya belum punya cukup biaya untuk saya pak." Kataku dengan nada lirih. Sejenak bapak kepala sekoalh terdiam " ya sudah, mungkin lain waktu kamu akan menndapatkan kesempatan yang lain.bapak akan segera carikan penggantinya." Katanya dengan penuh senyuman. " naik pak terimakasih. " " iaya sama-sama"

Sesamapinya dirumah, aku baru bercerita dengan bunda tetntang hal ini. " bunda, aku habis dari sekolah membatalkan beasiswaku" kataku. Dengan terkejut bunda langsung menyambar " kenapa"kamu batalkan? Sudah bunda bilang, bunda akan membiayai kamu samapai cita-cita kamu tercapai vey. Tidak usah ragukan bunda. Bunda tidak mau kamu mengguguurkan semua mimpi kamu hanya karena ini." Kata bunda dengan lantang. Tapi aku tidak bisa melihat bunda seperti ni terus, aku harus di sam[ing bunda. Maafkan vey ya bunda, vey nggak tai harus bagai mana sekarang. Vey yakin mimpi vey akan tercapai suatu saat nanti. Percaya aku bunda.(kataku dalam hati).

Akupun jalani hari dengan bunda dengan penuh kebahagiaan. Walaupun hanya dirumah kecil, makanan seadanya, dan itu semua penuh dengan kasih sayang dan senyuman. Aku cukup bahagia dengan ini. Kami akan menunggu ayah hingga dating dan bersama lagi. Aku rindu dengannya tapi kecewa masih terbesit di dalam hatiku. Apalagi bunda, yang harus berjuang seniri dan bertahan demi aku dan ayah. Meski beban yang ia timmpa banyak dan berat. Tapi tak pernah ia keluarkan dari mulutnya kata lelah dan letih. Selalu terlukis di wajahnya senyum manisnya seperti tiada beban yang ia tanggung.

Makasih bunda, sudah memberikanku semuanya, walaupun hal kecil itu berarti besar untukku. Senyum kecilmu itu yang membuat kau merasa baik-baik saja. Dan kebersamaan dengan mu yang membuat aku merasa terlindungi oleh sosok mu. Kerja kerasmu yang membuat aku sadar, tak aka nada kekuatan tang hebat kecuali kekuatan bunda. Yang telah menjadi bunda bahkan engkau terkadang harus berperilaku layaknya sosok seorang ayah. Karena enngkau tak ingin melihat anak mu merasa tidak memiliki sosok ayah dan kecewa terhadap ayahnya.

Terimakasih Bunda.....................

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun