Mila menggeleng. “Aku pergi ketika dia masuk minimarket. Aku tidak melihat dia lagi.”
“Kalau begitu kita tidak tahu,” kata Si Tinggi. “Tapi yang jelas, kalau dia memang artis, dia setidaknya memakai topi atau masker karena tidak ingin kehadirannya diketahui publik. Tapi sebaiknya kau berhati-hati. Siapa tahu dia berniat jahat.”
Si Merah mendengus. “Jawaban pertanyaanmu tidak ada di Google, heh?”
Mila menatap Si Merah dingin. Kemudian memutar bola matanya kesal.
“Ah, iya. Bukankah Mila juga akan pergi ke Seoul besok?” Si Kelinci sepertinya ingin memecah ketegangan.
“Lalu?” tanya Mila.
“Kalian kan bisa pergi bersama.”
Sayang, usahanya gagal.
“Siapa? Aku dengan dia?” suara Si Merah meninggi. “Tidak akan pernah,” teriaknya.
Si Merah meninggalkan ruangan. Para laki-laki hanya menggeleng-gelengkan kepala sedangkan Si Kelinci menatap prihatin Mila yang bahkan tidak peduli dengan kemarahan Si Merah.
______________________________