Mohon tunggu...
Rizqy Suryasani
Rizqy Suryasani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sosiologi FIS UNJ

...

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Serba-serbi Pelaksanaan Program Bantuan Sosial pada Masa Pandemi Covid-19

17 Mei 2022   21:19 Diperbarui: 17 Mei 2022   21:38 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fokus kebijakan penanganan pandemi pada dasarnya sudah tepat, mengingat dalam pandemi Covid-19 tak hanya dibutuhkan penanganan kesehatan yang ekstra, tetapi juga penanganan atas dampak pandemi pada sektor sosial dan ekonomi dengan pemberian bansos. 

Dalam penyaluran bansos tak hanya karut marut data dan korupsi yang terjadi, tetapi ada masalah lain Masalah sosialisasi bansos yang minim kepada masyarakat. Banyak masyarakat tak tahu, berapa seharusnya nominal bansos yang mereka terima atau apa saja rincian sembako yang menjadi hak mereka. 

Akibatnya, masyarakat juga kesulitan dalam memeriksa, apakah bansos yang diterimanya sudah sesuai atau tidak. Ditambah lagi pemberitahuan pengambilan Bantuan Sosial Tunai (BST) ke kantor pos seringkali disampaikan mendadak sehingga menimbulkan kerumunan.

Peningkatan mentalitas miskin yang dikarenakan oleh bansos

Kepala Pusat Kajian Pembangunan Sosial (SODEC) Departemen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan FISIPOL UGM, Dr. Hempri Suyatna, S.Sos., M.Si., menilai bahwa mentalitas miskin masyarakat membuat bantuan sosial sering salah sasaran. 

Hal ini dapat dilihat pada fenomena ribuan ASN yang terindikasi menerima berbagai jenis bantuan sosial yang bukan menjadi haknya. Hal ini juga berhubungan dengan masalah pendataan yang terjadi, masih banyak masyarakat yang memanipulasi data dan membohongi petugas agar dapat menerima bansos.

Bantuan sosial idealnya diberikan untuk mengatasi berbagai risiko sosial baik dari aspek rehabilitasi sosial, perlindungan sosial, jaminan sosial, pemberdayaan, dan penanggulangan kemiskinan. 

Dengan demikian, program bantuan sosial ini diperuntukkan misalnya untuk masyarakat rentan dan masyarakat terdampak bencana. Persoalan pada penyaluran yang salah sasaran membuat kebijakan bantuan sosial menjadi kurang efektif.

Efektivitas Program Bantuan Sosial Pemerintah dalam Mengatasi Dampak Covid-19 di Indonesia

Merujuk hasil riset Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) yang dilaksanakan per tanggal  5 hingga 6 Mei  2020, diketahui 49% responden menilai bantuan sosial masih belum tepat sasaran.  Sementara hanya 37% responden yang  menilai bansos pemerintah sudah mencapai sasaran. 

Data tersebut menunjukan bantuan sosial yang disalurkan pemerintah untuk penanganan Covid-19 di Indonesia belum berjalan dengan maksimal. Penyaluran bantuan sosial dirasa belum tepat   sasaran karen 60%  responden menyatakan masih adanya warga yang belum mendapatkan   bansos meskipun seharusnya warga tersebut berhak dan 29% responden beranggapan bansos yang diberikan salah sasaran. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun