Gimana kondisi kamu? Sehat kan? Sudah dapat jatah vaksin covid? Kalo aku sih belum. Semoga kamu sehat selaluu yaa, Readers! :)
Ohya! Kalo kamu tipe orang yang suka belanja online, atau belanja langsung ke toko? Kalo kamu tipe yang suka belanja online, kita se-tipe nih. Hehehe. Tapi ya harus diliat-liat juga, biasanya sih kalo barangnya kurang dari 50rb, mending aku beli langsung aja ke tokonya. Kenapa sih yang di bawah 50rb malah pilih beli langsung? Yaa pasti karena alasan ongkir lah ya. Hehehe.
Baru tuh kalo misalnya diatas 50rb atau barangnya jarang di daerah aku, aku belinya online. Karena aku tinggalnya di Bogor, masuk ke dalam wilayah Jabodetabek, jadi ongkirnya ga terlalu mahal, biayanya sekitar 9-20 ribu, sesuai dengan berat barangnya.
Terus, aku juga tipe orang yang menanti kehadiran kata,"Permisi Paket!". Paling seneng kalo denger kata itutuh. Exited banget pokoknya. Tapi kala hari, aku abai sekali dengan suara indah itu, aku hanya fokus dengan ceramah seru yang dilantunkan oleh dosenku di petemuan online kala itu. Perhatianku tertuju mendengarkan kicauan nasehat dan materi yang di jejalkan oleh dosenku. Sungguh, mamang kurir sepertinya tidak menjadi idola kala itu. Hahaha lebay deh.
Setelah beberapa minggu kemarin, ternyata konsep pemikiran yang diceritain diatas, ada ilmunya, ada pembahasanya, dan panjang jejak pemikirannya. Menarik! Ternyata, ilmu psikologi ada yang hadir dengan sederhana, Cuma akunya aja yang cetek ilmunya. hehehe
Oke, kita akan bahas yang namanya Atensi yaa..
Setelah mencari definisi dari berbagai sumber, atensi bisa aku definisikan sebagai perhatian, pemusatan, fokus, terhadap suatu objek dengan bentuk yang jelas yang terjadi kepada beberapa kondisi yang terjadi secara serentak dari rangkaian pemikiran. Singkatnya, perhatian lebih terhadap suatu objek.
Rangkaian terjadinya atensi dapat dijelaskan dengan bagan dibawah ini
Suatu ketika terdapat orang Garut, Jawa Barat yang pertama kali jalan-jalan ke Banjarnegara, Jawa Tengah. Sebut saja dia Asep. Suatu momen ia menemukan gerobak bertuliskan dawet khas Banjarnegara. Maka penasaranlah Asep dengan hal tersebut. Lalu ia memesan 1 gelas es dawet.
Ketika minuman telah dihidangkan, Asep berbicara di hatinya
"ning ieu mah cenol, ari didieu naha ngarana dawet (loh, ini mah cendol, kenapa di sini namanya dawet)" Asep berkata dalem hati
Disruputlah cendol tersebut oleh si Asep. Lalu hatinya pun berkata kembali.
Dari cerita asep kita bisa menganalisis proses atensi yang terjadi. Sensasi meminum cendol pertama kali, membuat Asep mengingat memori yang pernah dialami oleh Asep. Kemiripan cendol dan dawet membuat Asep membandingkan bentuk antara kedua minuman tersebut, ini dapat disebut atensi, yaitu atensi untuk membandingkan minuman tersebut.
Suatu hari, Jono sedang nonton bareng (nobar) pertandingan bola Real Madrid Vs Sevilla di Warkop dekat rumahnya. Wakrop tersebut di hadiri oleh satpam, dan beberapa warga lainya, berjumlah sekitar 20 orang.
Saat kick off babak pertama, Jono dan bapak-bapak lainnya fokus terhadap jalannya pertandingan. Di menit 25, satpam dan para warga saling berkomentar tentang jalannya pertandingan tersebut. Percakapan tersebut cukup keras dan bermacam-macam.
Karena dirasa pertandingan tersebut lebih utama, maka Jono tetap fokus terhadap layar tv yang mempertandingkan raksasa spanyol tersebut. Jono merasa tidak terganggu akibat komentar warga terhadap jalannya pertandingan tersebut.
Dari cerita Jono diatas, Atensi dapat berupa pemusatan informasi yang dilakukan kepada suatu objek dengan mengabaikan informasi atau gangguan-gangguan yang berada di sekitarnya. Atensi tersebut memberikan titik fokus terhadap sesuatu informasi yang ingin didapatkan oleh Jono.
Menjelang Idul Adha, Bayu dan rekannya, Doni dan Jaka, sedang sibuk-sibuknya antar hewan sembelihan berupa sapi dan kerbau. Wilayah mereka, terkenal dengan sapi dan kerbau yang memiliki daging yang gempal, dan harganya yang dapat bersaing. Mereka bertiga merupakan pekerja lepas yang ketika momen idul adha, biasanya ia mendapatkan pekerjaan sebagai supir untuk mengantar hewan qurban ke berbagai kota dan daerah.
16 hari menuju hari raya qurban, mereka bertiga mendapat pesanan untuk mengantar hewan qurban berupa 3 ekor sapi ke pulau seberang. Maka disiapkanlah hewan tersebut untuk menaiki truk yang sudah di rancang untuk mengangkat hewan qurban.
Doni, Bayu, dan Jaka menempuh perjalanan sekitar 8 jam. Dalam perjalanan Bayu menjadi sopir pertama untuk mengendarai truk hewan qurban tersebut. Di jalan yang lurus, Bayu mulai bosan dan sedikit mengantuk. Dengan inisiatif, Jaka yang berada diposisi tengah, membuka topik dengan menanyakan istri Bayu yang kemarin sempat dirawat.
"Bay, gimana istrimu? Sudah boleh pulang?" Tanya Jaka membuka percakapan
"Alhamdulillah Jak, sudah boleh pulang, Cuma masih harus kontrol" jawab Bayu sambil, memegang stir.
"ohh Alhamdulillah kalo gitu.. semoga cepet sembuh deh" Sahut Jaka, sambil memberi berdoa
Maka percakapan antara Bayu dan Jaka semakin seru dan mendalam, tak terasa perjalanan telah menempuh 2 jam. Doni yang tadi tertidur di pinggir, sudah bangun karena pegal dengan posisi yang kurang nyaman. Akhirnya Bayu dan Doni bergantian, lalu bergantian lagi dengan Jaka, sampai mereka sampai ketempat tujuan.
Dari cerita diatas, kita dapat menganalisis atensi yang diberikan Bayu terhadap Jaka. Atensi yang dilakukan Bayu dibagi menjadi dua, atensi dia terhadap sopir untuk mengendarai, dan atensi dia untuk memberikan balasan kepada Jaka.
Berdasarkan cerita-cerita yang aku tuliskan diatas, dapat diringkas bahwa atensi ini memiliki 3 peran yang berfungsi dalam kognitif kita.
1) Atensi berfungsi sebagai sebuah proses yang mampu untuk mengumpulkan dan mengaitkan memori yang tersimpan sebelumnya, kepada kejadian atau situasi yang terjadi saat itu.
2) Atensi yang dimiliki manusia, mampu memonitor informasi atau segala bentuk ganguan yang berada disekitar kita. Sehingga otak mampu fokus hanya kepada satu perhatian, tanpa terganggu dengan perhatian-perhatian yang lain
3) Atensi mampu membantu kita dalam memberikan kontrol serta rencana yang akan dilakukan selanjutnya. Dalam hal ini, seperti yang dicontohkan dalam cerita, Doni, Bayu, dan Jaka, diatas.
Sebenernya tuh masih panjang penjelasan tentang perhatian ini. Seperti atensi alternatif itu gimana, proses detil sebuah perhatian, atau bentuk perhatian ke kamu misalnya. Hehehe
Segitu dulu aja kali ya tulisanku, semoga bermanfaat. See ya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H