Mohon tunggu...
Rizqi Fathurrohman
Rizqi Fathurrohman Mohon Tunggu... Freelancer - Belajar dan Bermain

Belajar dari melihat, mempelajari, dan mencoba. Diri yang memiliki motto hidup "Muda berkarya, tua berjaya, mati masuk surga". Mari berbagi dan berdiskusi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Obrolan Pak Satpam dengan Warga, Tak Menggangu Perhatian Jono yang Sedang Nonton

19 Maret 2021   23:41 Diperbarui: 20 Maret 2021   00:53 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika minuman telah dihidangkan, Asep berbicara di hatinya

"ning ieu mah cenol, ari didieu naha ngarana dawet (loh, ini mah cendol, kenapa di sini namanya dawet)" Asep berkata dalem hati

Disruputlah cendol tersebut oleh si Asep. Lalu hatinya pun berkata kembali.

Dari cerita asep kita bisa menganalisis proses atensi yang terjadi. Sensasi meminum cendol pertama kali, membuat Asep mengingat memori yang pernah dialami oleh Asep. Kemiripan cendol dan dawet membuat Asep membandingkan bentuk antara kedua minuman tersebut, ini dapat disebut atensi, yaitu atensi untuk membandingkan minuman tersebut.

Suatu hari, Jono sedang nonton bareng (nobar) pertandingan bola Real Madrid Vs Sevilla di Warkop dekat rumahnya. Wakrop tersebut di hadiri oleh satpam, dan beberapa warga lainya, berjumlah sekitar 20 orang.

Saat kick off babak pertama, Jono dan bapak-bapak lainnya fokus terhadap jalannya pertandingan. Di menit 25, satpam dan para warga saling berkomentar tentang jalannya pertandingan tersebut. Percakapan tersebut cukup keras dan bermacam-macam.

Karena dirasa pertandingan tersebut lebih utama, maka Jono tetap fokus terhadap layar tv yang mempertandingkan raksasa spanyol tersebut. Jono merasa tidak terganggu akibat komentar warga terhadap jalannya pertandingan tersebut.

Dari cerita Jono diatas, Atensi dapat berupa pemusatan informasi yang dilakukan kepada suatu objek dengan mengabaikan informasi atau gangguan-gangguan yang berada di sekitarnya. Atensi tersebut memberikan titik fokus terhadap sesuatu informasi yang ingin didapatkan oleh Jono.

Menjelang Idul Adha, Bayu dan rekannya, Doni dan Jaka, sedang sibuk-sibuknya antar hewan sembelihan berupa sapi dan kerbau. Wilayah mereka, terkenal dengan sapi dan kerbau yang memiliki daging yang gempal, dan harganya yang dapat bersaing. Mereka bertiga merupakan pekerja lepas yang ketika momen idul adha, biasanya ia mendapatkan pekerjaan sebagai supir untuk mengantar hewan qurban ke berbagai kota dan daerah.

16 hari menuju hari raya qurban, mereka bertiga mendapat pesanan untuk mengantar hewan qurban berupa 3 ekor sapi ke pulau seberang. Maka disiapkanlah hewan tersebut untuk menaiki truk yang sudah di rancang untuk mengangkat hewan qurban.

Doni, Bayu, dan Jaka menempuh perjalanan sekitar 8 jam. Dalam perjalanan Bayu menjadi sopir pertama untuk mengendarai truk hewan qurban tersebut. Di jalan yang lurus, Bayu mulai bosan dan sedikit mengantuk. Dengan inisiatif, Jaka yang berada diposisi tengah, membuka topik dengan menanyakan istri Bayu yang kemarin sempat dirawat.

"Bay, gimana istrimu? Sudah boleh pulang?" Tanya Jaka membuka percakapan

"Alhamdulillah Jak, sudah boleh pulang, Cuma masih harus kontrol" jawab Bayu sambil, memegang stir.

"ohh Alhamdulillah kalo gitu.. semoga cepet sembuh deh" Sahut Jaka, sambil memberi berdoa

Maka percakapan antara Bayu dan Jaka semakin seru dan mendalam, tak terasa perjalanan telah menempuh 2 jam. Doni yang tadi tertidur di pinggir, sudah bangun karena pegal dengan posisi yang kurang nyaman. Akhirnya Bayu dan Doni bergantian, lalu bergantian lagi dengan Jaka, sampai mereka sampai ketempat tujuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun