Papua adalah sebuah wilayah Indonesia bagian timur yang membentang cukup luas dengan luasnya yang mencapai 316.553,07 km, maka tak heran jika Povinsi Papua dinobatkan sebagai provinsi terbesar dan yang terluas pertama di negara Indonesia.
Namun dibalik semua itu tentang kekayaan Papua yang sangat melimpah ruah memiliki banyak kisah pilu, keindahan alamnya juga menyimpan berbagai persoalan yang membuat rakyat Papua harus merana, infrastruktur yang belum memadahi membuat Papua menjadi lambat perkembanganya dibandingkan dengan daerah-daerah lainya.
Infrastuktur merupakan salah satu sarana yang telah dinanti-nanti oleh masyarakat Indonesia bagian timur khususnya bumi cendrawasih Papua.
Persoalan yang melilit hari demi hari tetap saja masih seperti biasanya, tingginya harga kebutuhan pokok akibat mahalnya jasa angkut dan distribusi masih dirasakan masyarakat Papua hingga hari ini.
Transportasi udara masih menjadi andalan segala distribusi barang di wilayah Indonesia Timur. Beratnya medan antar wilayah ke wilayah seakan tidak memungkinkan distribusi jalur perjalanan darat dapat berjalan lancar. Pesawat pun tidak bisa selalu diandalkan, faktor cuaca sering kali menjadi penghambat perjalanan pendistribusian barang di wilayah ini, dan hal inilah yang membuat harga kebutuhan pokok di Papua berbeda dengan daerah lainya, harganya bisa melonjak dua hingga tiga kali lipat dengan daerah lainya.
Untuk bisa sampai di pusat kota Wamena di pegunungan Papua diperlukan waktu sekitar 9 jam dari Ibu Kota Jakarta, dan itupun hanya pesawat kecil yang bisa sampai ke sana, karena medan yang tidak memungkinkan untuk sebuah pesawat yang besar terbang dan lepas landas di Bandara Wamena maka dari itu sulitnya transportasi membuat jalan trans Papua sangat dinanti-nanti.
Bayangkan saja ketika harga bahan pokok dan lainya di daerah pulau Jawa dan sekitarnya naik sedikit saja, para masyarakat sudah mengeluh dan demo di mana-mana, kondisi itu jauh berbeda dengan saudara kita di Papua, biarpun harga kebutuhan pokok di sana cukup mahal dan bisa 4 kali lipat dari pulau Jawa mereka tetap diam.
Mengutip dari perkataan salah satu masyarakat Papua, "Walaupun Papua ini terkenal dengan kekayaan alamnya tinggi tapi presiden yang lain tidak pernah datang, mengganggap Papua ini anak tiri dan bukan bagian dari NKRI, dan hanya Bapak Presiden Jokowi yang mengatakan bahwa Papua adalah bagian dari republik ini".
Presiden Jokowidodo mengatakan "Kenapa jalan trans Papua dibangun? Apakah nanti akan memberikan pertumbuhan ekonomi?, Ini kayak telur sama ayam, Apakah  kita harus menunggu Papua itu tumbuh ekonominya menjadi baik baru kita bangun jalannya? Apakah seperti itu? Buat saya tidak! Dibagun jalanya dulu! dan kita harus yakini bahwa pertumbuhan ekonomi itu akan berjalan!".
Pengerjaan proyek jalan Trans Papua sangat ditunggu-tunggu keberhasilannya sebagai salah satu program nawacita Presiden Joko Widodo di wilayah Papua. Proyek ini bertujuan untuk peningkatan konektifitas membuka daerah-daerah terisolir dan mengurangi tingkat kemahalan harga barang terutama di wilayah pegunungan Papua.
Total proyek jalur Trans papua membentang sepanjang 4.325 km membelah pegunungan Papua menghubungkan dari pusat kota Papua ke daerah-daerah terisolir seperti distik Nduga. Proyek pembagunan jalan trans Papua ini melibatkan peran para anggota TNI bersama Kementrian PUPR dan dibantu oleh masyarakat sekitar.
Bukan hal yang mudah untuk membuka jalur di wilayah Papua berbagai rintangan dan persoalan harus dihadapi. Tantanggan membuka akses jalan yang lokasinya berada di tengah hutan dan sama sekali belum pernah terjamah oleh tangan manusia membuat pembukaan jalur semakin sulit, ditambah untuk mencapai lokasi harus melalui perjalanan udara dan dilanjutkan dengan berjalan kaki.
Dari segi lokasi saja mereka harus berfikir dengan matang, bagaimana cara untuk memobilisasi sumber daya manusia, mobilisasi alat berat untuk masuk ke hutan, dan yang terpenting adalah persiapan persediaan kebutuhan pokok seperti makanan pakaian ditengah hutan belantara.
Para prajurit TNI dan pekerja lainya harus bekerja keras membelah sungai, lembah, dan bukit di tengah hutan lebat. Untuk membawa alat berat ke lokasi saja mereka harus memutilasi sejumlah alat berat menjadi beberapa bagian yang nantinya akan dibawah ke dalam hutan menggunakan helikopter.
Tak hanya hutan lebat yang menjadi kendala bagi anggota TNI dan lainya, mereka harus meminta izin dan bermusyawarah kepada masyarakat adat setempat, untuk melewati sebuah sungai saja mereka harus melakukan ritual bakar batu khas Papua untuk penghormatan dan sebagai rasa syukur masyarakat adat. OPM dan KKB juga menjadi sebuah kendala dan ancaman bagi mereka, kerap kali mereka medapatkan gangguan ketika sedang bekerja membuka jalan.
Proses pembukaan badan jalan bukanlah pekerjaan yang mudah, dimulai dari mencari titik koordinat jalan, perobohan pepohonan yang berdiameter cukup besar, pengerukan bahu jalan, pencarian material urukan hingga pengurukan jalan, dan yang terkahir adalah pemadatan jalan agar bisa dilalui kendaraan seperti truck dump pengangkut material.
Hingga saat ini proyek jalan Trans Papua 96% telah rampung, kepala balai besar pelaksanaan jalan Nasional dikjen Bina Marga kementrian PUPR Osman Haryanto Marbun mengatakan saat ini pembangunan proyek Trans Papua telah mencapai 95% hingga 96% penyelesaiannya ,adapun pembangun jalan trans Papua yang belum terselesaikan terletak pada ruas Enarotali ,Ilaga ,Molio, Wamena dan Kenyam, Dekai. Sementara ruas lainya terselesaikan sesuai target.
Wamena adalah salah satu pintu utama dari sebagian wilayah proyek pemekaran jalan Trans Papua yang berada di pegunungan Papua, dan untuk menuju distrik Nduga dibutuhkan mental dan fisik yang cukup prima, walaupun jalur Trans Papua sudah terbuka dan sudah bisa dilewati namun hanya jenis  kendaran dobel gardan saja yang bisa melintasi jalur tersebut. Kondisi jalan yang membelah pegunungan dengan jalan yang curam berliku-liku membuat perjalan terasa berat.
Belum bayak kehidupan dan aktivitas masyarakat di sepanjang jalan Trans Papua ini, rimbunya hutan pepohonan pegunungan Papua Tengah menjadi pemandangan yang selalu ditemui di jalur Trans Papua.
Tingginya letak jalan Trans Papua membuat kontur jalan yang curam sering kali badan jalan dan aspal rusak akibat longsor, jalanan yang dekat dengan jurang dan naik turun membuat siapa saja yang melintasi jalan tersebut harus waspada dan berhati-hati, salah sedikit saja bisa fatal akibatnya.
Jembatan Youtefa menjadi salah satu saksi bisu perjuangan pembangunan jalan Trans Papua yang dulu bagi masyarakat Papua hanyalah sebagai mimpi lama dan kini menjadi nyata.
Orgenes Meraudje Kepala Kampung Enggros menuturkan, "Dulu sebelum ada jembatan, memang kesulitanya masalah transportasi. Kami jauh ke kota, jauh sekali! Apalagi dulu kami menggunakan dayung (perahu). Kami sudah menantikan cukup lama! Bertahun-tahun! Mulai dari orang tua saya, berharap harus ada jembatan yang menyebrangi teluk ini".
Pejabat komite jembatan Youtefa Irfan Hidayat menuturkan "Kita memulai inovasi metode pekerjaan dengan merakit jembatan Youtefa di dua tempat, yaitu di Jayapura dan Surabaya, baru untuk di Indonesia membawa rangka jembatan utuh seberan dua ribu ton dari Surabaya ke Jayapura, dan inovasi tersebut dianugrahi oleh museum rekor dunia Indonesia. rasa senang dan bangga tentunya mampu mempersembahkan suatu jembatan kelas nasional untuk  masyarakat di wilayah timur".
Masyarakat Papua sangat senang sekali karena dengan adanya jembatan Youtefa ini karena perjalanan menjadi cepat dan masyarakat tidak perlu menyebrangi laut dan tentunya bisa bersekolah, bekerja, belanja dari kampung ke kota. Dan untuk bertemu sanak saudara yang berada di kota cukup mudah dan cepat.
Kepala Desa Eggros mengatakan, Masyarakat Papua merasa bangga dan menganggap ini adalah sebuah kemajuan dari dorongan bapak presiden bahwa Papua juga bisa maju seperti daerah-daerah lain, masyarakat berharap presiden dan jajaranya tetap semangat, tetap solid membagun bangsa dan negara ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H