Sesampainya di rumah, Nila tampak baru pulang dengan wajahnya sedikit sayu dan bajunya sudah sangat lusuh. Perempuan itu terkejut melihat ibunya, yang pulang sangat larut malam.
"Ibu sama Raka darimana, pulang selarut ini?" tanya NilaÂ
"Bawa anakmu ke kamarnya, dan besok pagi buatkan sarapan kesukaannya!" Kata Nenek Astri yang tampak kesal, dan nadanya terdengar ketus, dirinya kemudian masuk ke dalam rumah, dengan perasaan yang campur aduk.
Nila yang memang tidak tahu apa-apa, menurut saja semua perintah ibunya. Termasuk saat pagi hari pukul 6 pagi, dirinya sudah bangun dan membuatkan nasi goreng kesukaan Raka.
Nenek Astri tampak masih kesal dengan anaknya itu, dirinya sengaja tidak membantunya dan langsung pergi ke kamar cucunya. Ternyata, Raka sudah siap untuk berangkat ke sekolah, kamarnya sudah rapi dan bersih seperti biasanya.
"Kamu mau kemana, Nak?" tanya Nenek Astri.
"Raka ingin sekolah, Nek!' jawab Raka sembari mengenakan seragam putih merahnya
"Raka kan, dapat izin tiga hari dari dokter, tidak ingin dirumah saja istirahat biar sembuh?" kata Nenek Astri yang membantu cucunya.
"Raka sehat kok Nek, kemarin Raka sudah mengerjakan PR banyak banget, sayang kalau hari ini nggak masuk,"
Seketika Nenek Astri memeluk cucunya, hatinya begitu terguncang mendengar perkataan itu, pelukannya sangat hangat dan begitu lama, sampai-sampai air mata perempuan itu menetes secara perlahan.
"Nenek kenapa nangis, Raka sehat kok Nek, kemarin hanya kecapekan karena PR Raka banyak banget," kata Raka yang melepaskan pelukan neneknya sekaligus menyeka air mata yang mengalir ke pipi.