Mohon tunggu...
Nusantara Rizky
Nusantara Rizky Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis aktif baik cerpen, puisi, dan berbagai artikel di berbagai media Kalau di beranda kamu menemukan nama Nusantara Rizky Jangan lupa di sapa dan follow Semoga semua karya saya menginspirasi, menyenangkan dan menghibur

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Duka Berduri

24 September 2024   14:49 Diperbarui: 24 September 2024   15:01 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sesampainya di rumah, Nila tampak baru pulang dengan wajahnya sedikit sayu dan bajunya sudah sangat lusuh. Perempuan itu terkejut melihat ibunya, yang pulang sangat larut malam.

"Ibu sama Raka darimana, pulang selarut ini?" tanya Nila 

"Bawa anakmu ke kamarnya, dan besok pagi buatkan sarapan kesukaannya!" Kata Nenek Astri yang tampak kesal, dan nadanya terdengar ketus, dirinya kemudian masuk ke dalam rumah, dengan perasaan yang campur aduk.

Nila yang memang tidak tahu apa-apa, menurut saja semua perintah ibunya. Termasuk saat pagi hari pukul 6 pagi, dirinya sudah bangun dan membuatkan nasi goreng kesukaan Raka.

Nenek Astri tampak masih kesal dengan anaknya itu, dirinya sengaja tidak membantunya dan langsung pergi ke kamar cucunya. Ternyata, Raka sudah siap untuk berangkat ke sekolah, kamarnya sudah rapi dan bersih seperti biasanya.

"Kamu mau kemana, Nak?" tanya Nenek Astri.

"Raka ingin sekolah, Nek!' jawab Raka sembari mengenakan seragam putih merahnya

"Raka kan, dapat izin tiga hari dari dokter, tidak ingin dirumah saja istirahat biar sembuh?" kata Nenek Astri yang membantu cucunya.

"Raka sehat kok Nek, kemarin Raka sudah mengerjakan PR banyak banget, sayang kalau hari ini nggak masuk,"

Seketika Nenek Astri memeluk cucunya, hatinya begitu terguncang mendengar perkataan itu, pelukannya sangat hangat dan begitu lama, sampai-sampai air mata perempuan itu menetes secara perlahan.

"Nenek kenapa nangis, Raka sehat kok Nek, kemarin hanya kecapekan karena PR Raka banyak banget," kata Raka yang melepaskan pelukan neneknya sekaligus menyeka air mata yang mengalir ke pipi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun