Sekejap lauk selesai. Dan kami mengisi perut sebelum summit. Di tengah makan, lelucon Ahmad yang gagal memasak nasi masih segar untuk dilontarkan. Apalagi Rosyad tak tahu persis kejadiannya karena dia tadi masih tidur. Saya akhirnya menceritakannya begitu detail. Puas sekali menertawakan kejadian tersebut.
Pukul setengah sembilan, kami bersiap untuk summit. Karena persediaan air yang habis, kami rencananya akan mencari air terlebih dahulu sebelum naik ke puncak kawah. Mata airnya terletak di air terjun. Kata Rosyad, trek menuju air terjun cukup curam dan harus hati-hati jika ingin ke sana.
Setelah membersihkan bekas makanan, kami akhirnya berangkat. Kami hanya membawa dua tas kecil berisi botol air dan kompor beserta panci lengkap dengan kopi. Rencananya, di puncak kawah nanti kami akan ngopi-ngopi santai sembari menikmati pemandangan kawah yang indah.
"Kita nanti akan turun. Jalannya cukup berat karena harus berpegangan tali," ucap Rosyad. Saya dan Ahmad saling pandang. Melelahkan pastinya. Semoga bisa.
Bersambung ... Next Part 4.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H