"Ya sudah, Mas. Enggak usah dikerjain saja. Lagian aku juga sudah pusing. Aku nyalin punya teman aja," ujar adik saya.
Berhasil. Alhamdulillah. Saya akhirnya lega. Adik saya pun pergi, kembali ke kamarnya. Mungkin dia sekarang sedang menyebar broadcast ke teman-temannya, mencari jawaban. Satu yang saya harapkan. Semoga kelak adik saya tak mengikuti jalan pikiran kakaknya yang sesat ini. Semoga.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!