Seorang petani menabur benih-benih cinta
di atas gulutan hati.
Menambahkan rabuk rasa dicampur asmara.
Keesokannya si petani melihatnya, masih sama.
Perlahan tumbuhlah benih-benih itu.
Si petani gembira.
Lalu ditambahkannya ramuan rindu dan meledaklah reaksinya.
Kini benih itu semakin dewasa.
Tumbuh tinggi dan kuat.
Namun masalah baru muncul, serangga dan hama menyerang.
Setiap hari datang untuk menggoda tumbuhan agar menyerah.
Si petani tak hilang akal.
Dia memberikan ramuan yang paling manjur dalam sejarah pertanian
yakni ramuan kesetiaan.
Ramuan yang tidak ada penangkal untuk meruntuhkannya.
Benih yang telah menjadi tumbuhan itu akhirnya selamat.
Serangga dan hama tak kuat melawan ramuan dari si petani.
Pergi dan merelakan sasarannya.
Setelah keringat perjuangan tibalah musim panen.
Si petani senang bukan kepalang,
beribu syukur diucapkannya kepada Tuhan.
Tapi tugas si petani masih berlanjut.
(2020)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H