Si petani tak hilang akal.
Dia memberikan ramuan yang paling manjur dalam sejarah pertanian
yakni ramuan kesetiaan.
Ramuan yang tidak ada penangkal untuk meruntuhkannya.
Benih yang telah menjadi tumbuhan itu akhirnya selamat.
Serangga dan hama tak kuat melawan ramuan dari si petani.
Pergi dan merelakan sasarannya.
Setelah keringat perjuangan tibalah musim panen.
Si petani senang bukan kepalang,
beribu syukur diucapkannya kepada Tuhan.
Tapi tugas si petani masih berlanjut.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!