Kedua, partisipasi swasta. TOGG (Trkiye'nin Otomobili Giriim Grubu), lahir dari konsorsium beberapa perusahaan besar Turki yang membentuk erusahaan patungan (Joint Venture) dengan visi yang sama menghasilkan mobil nasional.
Tanggal 25 Juni 2018 adalah awal konsorsium itu berdiri. The Union of Chambers and Commodity Exchanges of Turkey (TOBB/Trkiye Odalar ve Borsalar Birlii) atau seperti Kadin (Kamar Dagang dan Industri) di Indonesia bersama 5 (lima) perusahaan di Turki membentuk TOGG.
Anadolu Group, BMC Turkey, Kk Group, Turkcell and Zorlu Holding masing-masing menaruh 19% sahamnya di TOGG. 5% saham lainnya oleh TOBB sendiri. Anadolu Group, BMC dan Kok Group adalah perusahaan yang sudah terkenal memproduksi komponen otomotif.
Sementara Turkcell adalah perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi dan menjadi market leader di Turki, sedangkan Zorlu Holding adalah induk dari perusahaan produsen televisi.
Konsorsium tersebut rela merogoh kocek untuk investasi hingga 22 miliar lira atau sekitar Rp51,5 triliun.
Ketiga, keterlibatan para ahli. CEO dan COO dari TOGG adalah orang-orang yang sudah berpengalaman di industri otomotif.Â
Mehmet Grcan Karaka (CEO) di halaman linkedinnya berkarir selama 11 tahun dan terakhir menjabat sebagai Executive Vice President di Robert Bosch Gmbh. Bosch sendiri merupakan Perusahaan asal Jerman yang menjadi salah satu penyuplai terbesar komponen otomotif di dunia.
Sementara itu, Sergio Rocha yang merupakan Chief Operating Officer (COO) merupakan mantan President, CEO & Chairman of the board for GM Korea -- South Korea. Sebelumnya, Rocha juga bekerja 5 (lima) tahun di Volkswagen.
Kedua nama berpengalaman dibantu lebih dari 100 insinyur ahli merupakan kunci lahirnya TOGG menjadi mobnas dan mobnas listrik pertama di Turki.
Menentukan Nasib Mobil Nasional made in Indonesia
Bagaimana dengan mobil nasional (mobnas) Indonesia? Kalau tiga (3) hal di atas tidak ada, lupakan mimpi kita memiliki mobnas.
Kalau tiga (3) hal itu ada. Maka mari kita lanjutkan pembicaraan tentang mobil nasional. Esemka atau mobil listrik?