Bagi saya, human capital management yang dipublikasikan adalah salah satu tanda bahwa human capital ("SDM") merupakan bagian penting bagi Garuda.
SDM bukan robot, butuh seni dalam mengelola SDM yang ada.Â
Seni dimaksud itu seni mengelola SDM bukan berbasis kedekatan subjektif dengan atasan, bukan karena pengaruh adanya "orang kuat", seni itu mengelola SDM dengan basis kinerja tanpa memandang status sosial seseorang.
Harus ada sistem yang dibangun, bukan karena dasar like and dislike. Tegakan hukum dengan objektif bagi yang melanggar, apresiasi yang memang pantas diapresiasi sesuai Key Performance Indicators.
Di sinilah letak pentingnya SDM. Butuh pemimpin visioner dan harus adil dalam mengelolanya.Â
Seperti kata Zig Ziglar, seorang ahli manajemen, yang selalu saya ulang-ulang, "You don't build a business. You build people, and people build the business."
Terakhir, kita jangan terlalu jauh membahas 3 (tiga) pekerjaan Garuda untuk menjaga fundamental perusahaan, yang harus dilakukan saat ini oleh Kementerian BUMN adalah segera mengisi dulu posisi Direktur yang kosong secara definitif.
Karena turbulensi Garuda perlu diatasi oleh orang-orang dengan komposisi lengkap, yang memiliki leadership yang kuat dan track record yang baik.
Bagaimana menurut Anda?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H