Mohon tunggu...
Muhammad Rizky Fajar Utomo
Muhammad Rizky Fajar Utomo Mohon Tunggu... Lainnya - Personal Blogger

part-time dreamer, full-time achiever | demen cerita lewat tulisan | email: zawritethustra@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Mengapa Ada Musik Bisa Terdengar Mirip dengan Musik Lainnya?

5 Juni 2022   16:08 Diperbarui: 5 Juni 2022   18:31 813
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
The Pools of Cryptomnesia oleh Mitchell Pluto (Pinterest)

Pada jurnal penelitian yang ditulis oleh F. Kraupl Taylor, yang berjudul Cryptomnesia and Plagiarism (1965), ia menulis bahwa suatu waktu Freud berkata kepada Fliess, temannya yang merupakan seorang dokter Berlin, bahwa setiap orang pada mulanya adalah seorang biseksual. Fliess kemudian mengingatkan Freud bahwa ia sudah pernah mengatakan hal itu kepadanya dua tahun lalu, tetapi saat itu Freud langsung menyangkalnya. 

Beberapa minggu kemudian, tepat setelah Fliess mengatakan bahwa penemuan Freud telah ia beritahukan kepadanya dua tahun lalu, memori akan hal itu pun muncul. Freud merasa bersalah bahwa ia telah secara tidak sengaja mereplikasi ide orang lain dan mengakuinya sebagai ide orisinil miliknya. Hal ini pun dituangkan Freud dalam bukunya yang berjudul Psychopathology of Everyday Life:

"... sangatlah menyakitkan (baca: memalukan) untuk mengakui orisinalitas seseorang dengan cara seperti ini"

Lain dengan Freud, Nietzsche mengalami Kriptomnesia dalam karya termahsyurnya yaitu Thus Spoke Zarathustra. Dalam buku Man and His Symbols (1964), Jung mengatakan bahwa  pada bagian Of Great Events Nietzsche mereproduksi, hampir kata demi kata, sebuah kisah hantu Swabia yang dipopulerkan oleh seorang dokter dan penyair, Kerner. 

Kisah ini mengenai insiden yang dilaporkan dalam rekaman kapal (ship's log) tahun 1686; sebuah insiden yang kemudian dituangkan ke dalam buku kisah-kisah petualangan

Ketika membaca Of Great Events, Jung merasa ada perbedaan gaya dari gaya tulisan Nietzsche yang biasanya. Jung juga merasa familiar dan seketika menyadari bahwa bagian itu mirip dengan kisah hantu Swabia-nya Kerner dalam buku cerita petualangan-petualangan yang ia baca di perpustakaan kakeknya. 

Buku cerita yang dibaca Jung ini dipublikasikan pada tahun 1835, tepat setengah abad sebelum Nietzsche menulis Zharatustra. Jung yakin bahwa Nietzsche juga menemukan dan membaca buku cerita tersebut meskipun tidak menyebutkannya (baca: merujuk) dalam Thus Spoke Zarathustra.

Untuk memastikan apakah Nietzsche benar-benar menemukan dan membaca buku yang sama, Jung menanyakan hal ini melalui surat kepada Elizabeth Forster-Nietzsche, adik Nietzsche yang saat itu masih hidup. Elizabeth membenarkan hal ini, ia mengatakan bahwa dirinya dan Nietzsche sempat membaca buku itu bersama-sama saat Nietzsche berusia 11 tahun di perpustakaan kakek mereka. 

Memang tak dapat dibayangkan seorang Nietzsche melakukan tindakan plagiarisme terhadap karya Kerner. Namun, menurut Jung plagiarisme yang dilakukan oleh Nietzsche ini dapat terjadi karena didasari pada Kriptomnesia yang dialaminya.

Taylor mengatakan, masih dalam jurnalnya Cryptomnesia and Plagiarism (1956), Jung percaya bahwa dua puluh tahun kemudian sejak Nietzsche membaca kisah hantu Swabia, memori atas pembacaan buku tersebut 'menyelinap' ke dalam fokus Nietzsche, ke dalam pikiran sadarnya. 

Sehingga ketika menulis kisah perjalanan Zarathustra ke neraka, memori logis Nietzsche tentang kisah hantu Swabia secara Kriptomnesis (cryptomnesically) aktif, dan menyebabkan Nietzsche mereproduksi kisah tersebut secara tidak sengaja, dengan sedikit berbeda; dan tentunya sebagaimana orang lain yang mengalami Kriptomnesia, memori tentang kisah hantu Swabia yang pernah dibacanya dan direproduksinya pada bagian Of Great Events-nya Thus Spoke Zarathustra tidak disadari Nietzsche sebagai sebuah memori.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun