Mohon tunggu...
Rizky Dwi Cahyo
Rizky Dwi Cahyo Mohon Tunggu... Editor - Pelajar
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berakit Rakit kita ke Hulu berenang renang kita ketepian, bersakit sakit dahulu baru sukses kemudian

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori, Kritik dan Sejarah Sastra

5 Mei 2020   23:59 Diperbarui: 7 Juni 2021   17:03 7596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Teori, Kritik dan Sejarah Sastra (unsplash/freestocks)

Teori Feminisme

Dalam arti leksikal, feminisme merupakan gerakan wanita yang menunut persamaan hak sepenuhnya antara perempuan dan laki-laki, bukan merupakan gerakan pemberontakan melainkan hanya gerakan peningkatan terhadap harkat dan martabat wanita. Jadi, dalam teori ini para kritikus sastra menginginkan suat hak yang sama dalam mengungkapkan makna baru dalam karya sastra.

Baca juga : Hubungan Antara Filsafat dan Seni Sastra

Pengertian Kritik Sastra
Jadi, Kritik sastra tersebut dapat diartikan ialah sebagai salah satu objek studi sastra (cabang ilmu sastra) yang melakukan analisis, penafsiran, serta juga penilaian terhadap teks sastra ialah sebagai karya seni. Dibawah ini merupakan pengertian kritik sastra yang dikemukakan oleh para ahli.

Pengertian Kritik Sastra Menurut Para Ahli :
Menurut Graham Hough (1966: 3), kritik sastra tersebut tidak hanya terbatas pada penyuntingan, penetapan teks, interpretasi, dan juga pertimbangan nilai. Menurutnya, kritik sastra itu meliputi masalah yang lebih luas mengenai apakah kesusastraan itu sendiri, tentang apa tujuannya, dan juga tentang /mengenai bagaimana hubungannya dengan tiap-tiap masalah-masalah kemanusiaan yang lain.

Abrams didalam "Pengkajian Sastra" (2005: 57), beliau mendeskripsikan bahwa kritik sastra itu merupakan cabang ilmu yang berurusan dengan suatu perumusan, klasifikasi, penerangan, serta juga penilaian karya sastra.Menurut Rene Wellek dan juga Austin Warren, studi sastra (ilmu sastra) mencakup tiga bidang, yakni: teori sastra, kritik sastra, serta sejarah sastra. Ketiga bidang tersebut memiliki hubungan yang erat serta juga saling mengait.

Kritik sastra tersebut dapat diartikan ialah sebagai salah satu objek studi sastra (cabang ilmu sastra) yang melakukan analisis, penafsiran, serta juga penilaian terhadap teks sastra.

Adapaun Ciri-Ciri Sastra antara lain ialah sebagai berikut :
Bersifat objektif.
Bertujuan untuk dapat membangun (memperbaiki) karya yang dikritik.
Menjadi bahan acuan untuk dapa atau bisat meningkatkan kreativitas pencipta karya tersebut.

Fungsi Kritik Sastra
Menurut Pradopo, fungsi utama dari kritik sastra ini dapat digolongkan menjadi tiga (2) yakni :

Untuk perkembangan ilmu sastra sendiri.
Kritik sastra tersebt dapat membantu dalam penyusunan teori sastra serta juga sejarah sastra. Hal tersebut  tersirat dalam ungkapan dari Rene wellek, "Karya sastra tidak dapat dianalisis, digolong-golongkan, serta juga dinilai tanpa adanya dukungan prinsip- prinsip kritik sastra."

Baca juga : Manfaat Membaca Buku, Salah Satunya sebagai Pondasi Ilmu Sastra

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun