Mohon tunggu...
Rizky Ardiyanthi
Rizky Ardiyanthi Mohon Tunggu... -

Privat Math Tutor.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

PENERAPAN ALAT PERAGA JARI UNTUK MENENTUKAN NILAI PERBANDINGAN TRIGONOMETRI SUDUT-SUDUT ISTIMEWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

21 Juli 2017   08:28 Diperbarui: 21 Juli 2017   09:14 24320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tabel 1. Nilai Perbandingan Trigonometri Sudut-Sudut Istimewa

Jenis-Jenis Alat Peraga

Menurut Anas (2014: 5) alat peraga dapat dibagi menjadi dua macam yaitu alat peraga jadi dan alat peraga buatan sendiri. Alat peraga jadi yaitu alat peraga yang dibuat oleh suatu perusahaan yang dapat dibeli oleh sekolah, siswa maupun guru tinggal menggunakannya saja. Alat peraga buatan sendiri adalah alat peraga yang dibuat sendiri oleh guru maupun siswa.

Sedangkan menurut Ruseffendi (1997: 227) jika kita lihat dari sumber alat peraga tersebut, alat peraga dapat digolongkan menjadi: a) Alat peraga alamiah (natural), yaitu alat peraga yang sesuai dengan benda aslinya di alam. b) Alat peraga buatan (artificial), yaitu alat peraga hasil modifikasi atau meniru pada benda aslinya.

Regional Education Centre of Science and Mathematic (RECSAM), mengelompokkan alat peraga sebagai berikut: 1) Alat praktik, adalah suatu alat atau set alat yang digunakan secara langsung untuk membentuk suatu konsep. 2) Alat peraga, adalah alat yang digunakan untuk membantu memudahkan memahami suatu konsep secara tidak langsung. 3) Alat pendukung, adalah alat yang sifatnya mendukung jalannya percobaan atau eksperimen atau kegiatan pembelajaran yang lainnya.

Menurut Simanjuntak (2008: 80) berdasarkan indra yang kita gunakan, jenis-jenis alat peraga dibedakan menjadi: 1) Alat peraga lihat (visual aids) yang berfungsi untuk menstimulasi indra penglihatan pada saat terjadinya proses pembelajaran. Alat peraga jenis ini juga dibagi menjadi dua jenis yaitu alat peraga yang diproyeksikan dan alat peraga yang tidak diproyeksikan. 2) Alat peraga dengar (audio aids) yang berfungsi untuk menstimulasi indra pendengar pada saat terjadinya proses pembelajaran. Alat peraga audio ini juga dibedakan dalam dua jenis yaitu alat peraga audio sederhana dan rumit. 3) Alat peraga dengar dan lihat (audio visual aids) yang berfungsi untuk menstimulasi indra pendengar dan penglihatan pada saat terjadinya proses pembelajaran.

Penerapan Alat Peraga Jari Untuk Menentukan Nilai Perbandingan Trigonometri Sudut-Sudut Istimewa

Berdasarkan pembagian jenis-jenis alat peraga tersebut, maka penggunaan jari dalam menentukan nilai perbandingan trigonometri sudut-sudut istimewa termasuk dalam jenis alat peraga alamiah (natural) karena alat peraga yang digunakan sesuai dengan benda hidup aslinya yaitu jari-jari telapak tangan kiri dan kanan. Lalu, bagaimanakah cara menggunakan jari-jari tersebut untuk menentukan nilai perbandingan trigonometri sudut-sudut istimewa? Mari kita simak penjelesannya!

Gambar 1. Penerapan Alat Peraga Jari Untuk Menentukan Nilai Perbandingan Trigonometri Sudut-Sudut Istimewa
Gambar 1. Penerapan Alat Peraga Jari Untuk Menentukan Nilai Perbandingan Trigonometri Sudut-Sudut Istimewa
Langkah pertama yang harus kalian ingat adalah setiap jari diumpamakan sebagai nilai perbandingan trigonometri yang dimulai dari ibu jari menuju kelingking, yaitu ibu jari bernilai 0, jari telunjuk bernilai ½, jari tengah bernilai ½ × √2, jari manis bernilai ½ × √3, jari kelingking bernilai 1. Selanjutnya, setiap jari tersebut diumpamakan mempunyai besar sudut yang selalu dimulai dari sudut 0° dan searah jarum jam. Perhatikan bahwa sela jari antara ibu jari dengan jari telunjuk sebesar 30°, sela jari antara jari telunjuk dengan jari tengah sebesar 15°, sela jari antara jari tengah dengan jari manis sebesar 15°, sela jari antara jari manis dengan jari kelingking sebesar 30°.

Pertama, penulis akan menerangkan bagaimana cara menentukan nilai perbandingan trigonometri sinus sudut-sudut istimewa menggunakan jari-jari telapak tangan kiri. Dimulai dari kuadran I yang bergerak searah jarum jam dari sudut terkecil (0°) yang terdapat pada ibu jari menuju sudut 90° yang terdapat pada jari kelingking. Pada kuadran I, sin bernilai positif. Contoh: sin 45° = ½ × √2, ini karena sudut 45° terletak di jari tengah dan ingat bahwa jari tengah bernilai ½ × √2.

Pada kuadran II, bergerak berlawanan arah jarum jam yaitu dari sudut 90° yang terdapat pada jari kelingking menuju sudut 180° yang terdapat pada ibu jari. Pada kuadran II, sin bernilai positif. Contoh: sin 120° = ½ × √3, ini karena sudut 120° terletak di jari manis dan ingat bahwa jari manis bernilai ½ × √3.

Pada kuadran III, bergerak searah jarum jam dari sudut 180° yang terdapat pada ibu jari menuju sudut 270° yang terdapat pada jari kelingking. Pada kuadran III, sin bernilai negatif. Contoh: sin 225° = -½ × √2, ini karena sudut 225° terletak di jari tengah dan pada kuadran III maka bernilai -½ × √2.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun