4. Opini Tidak Wajar (Adverse Opinion), Opini audit tidak wajar adalah jenis opini audit dengan interpretasi bahwa hasil pemeriksaan mengandung kesalahan penyajian dengan bukti cukup dan tepat. Kesalahan tersebut berpengaruh dalam hal lain. Akibatnya, opini tersebut dikatakan tidak wajar.Â
Contoh Opini audit tidak wajar yaitu terdapat kesalahan penyajian nilai aktiva tetap perusahaan dalam neraca keuangan karena dihitung berdasarkan penilaian kembali nilai aktiva. Seharusnya nilai aktiva tetap diukur dari harga pembelian. Sehingga penyusutan aktiva tetap dapat dihitung dengan nilai tersebut.
5. Opini Tidak Menyatakan Pendapat (Disclaimer of Opinion), Jenis terakhir dari opini audit adalah saat auditor tidak mendapatkan bukti memadai dan cukup dalam memberikan opini audit sehingga auditor tidak menemukan kesalahan dalam laporan keuangan. Dalam kasus ini, contoh opini audit adalah pemberian penjelasan pada hasil interpretasi bahwa terdapat pembatasan ruang lingkup audit yang dilakukan auditor.
Untuk kasus PT Pendawa Kurawa, karna datanya tidak dimengerti, maka seharusnya Opini tidak menyatakan Pendapat (Disclaimer Opinion).
Salam dan Terimakasih
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H