Mohon tunggu...
Rizky AdiFirmansyah
Rizky AdiFirmansyah Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswa Universitas Mercu Buana

55522120038 - Magister Akuntansi - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Dosen Pengampu : Apollo, Prof.Dr, M.Si.AK - Pajak Internasional/Pemeriksaan Pajak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Proses Auditing Sektor Usaha Perkebunan Sawit pada PT Gua Selomangleng

26 Juni 2024   14:48 Diperbarui: 26 Juni 2024   15:00 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertanyaan 1, Tentukan jumlah sampling, jika jumlah populasi transaksi klienya PT Gua Selomangleng tidak diketahui (Covhran's Sample Size Formula).

Jawaban : Apabila jumlah populasi tidak diketahui maka kita bisa menggunakan teknik snowball sampling. Teknik ini juga diartikan sebagai teknik pengambilan sampel yang bersifat nonprobabilitas. Artinya, populasi dan jenis sampel yang terlibat dalam riset ini memiliki karakter yang sangat jarang ditemukan di lapangan. 

Untuk melakukan teknik ini, kita harus memahami bahwa snowball sampling dapat berisifat layaknya rantai atau bola salju yang makin membesar. Dengan kata lain, teknik ini dilakukan secara terus menerus atau simultan hingga peneliti mendapatkan hasil yang mendekati valid.

Bagaimana cara melakukan teknik ini, ada dua langkah penting untuk melakukan teknik snowball sampling:

1. Memperkirakan dan menentukan subjek potensial dalam sebuah populasi yang ditargetkan. Di sini, kamu harus jeli dalam menilai sampel sehingga bisa didapatkan populasi yang tidak terlalu jauh dari harapan.

2. Jika sudah, kita bisa meminta subjek tersebut untuk merekrut subjek populasi yang baru. Namun, hal ini tidak boleh didasarkan pada kpaksaan. Jika ini dilakukan dalam sebuah populasi tertentu, akan terbentuk bola salju yang makin besar dan diharapkan peneliti dapat menentukan data mana saja yang bakal digunakan dalam risetnya. 

2. Tentukan nilai materialitas pertimbangan auditor pada auditee tersebut . persamaan math 2 : SA 320 adalah Log3(27) + Log4(16).

Jawaban : 81Lgo+64glo. Materialitas Audit adalah sebuah konsep yang berhubungan dengan seberapa penting dan signifikannya sebuah jumlah, transaksi dan selisih yang memungkinkan terdapat di laporang keuangan.

Persamaan 3 : SA 330, dimana x=2 pada fungsi y=mx+b atau garis fungsi risiko dan tangen (disarankan)

f(x)=4x3-10x

f2=12. Tentukan nilai negative resiko yang harus dihindari/dikelola pada kemungkinan salah saji material pada laporan keuangan akibat lemahnya pengendalian intern klien-nya.

Persamaan 4 : SA450

x3-4x-6=0

x13+x23+x33=?

Berapa nilai kesalahan penyajian yang diidentifikasi selama audit PT Gua Selomangleng.

x(13+3x+3x2)

Mandiri/dokpri
Mandiri/dokpri

Persamaan 5:SA501 bukti audit, dan barang audit dimana f((g(1)). berikut ini :

f(x)=x2-1-

g(x)=x+5

Tentukan berapa nilai pertimbangan spesifik pada unsur pilihan yang dibuat oleh KAP pada persamaan ini.

Mandiri/dokpri
Mandiri/dokpri

Persamaan 6:SA505 Konfirmasi Eksternal adalah sebagai berikut:

x+y+z=30

x2+y2+z2=300

Nilai x=10

Y=10

Z=10

Persamaan Math 7 : Untuk SA 540 (revisi2021): Standar Audit (SA) ini mengatur tentang tanggung jawab auditor atas estimasi akuntannsi dengan urutan sebagai berikut :

25/28, 53/59, 41/45, 93/105. Tentukan nilai terkecil dalam estimasi akuntansi, dan pengungkapan terkait dalam suatu audit atas laporan keuangan PT Pandawa Kurawa.

25/28 = 0,892

53/59 = 0,898

41/45 = 0,911

93/105 = 0,885

Jadi nilai terkecilnya adalah 93/105.

Persamaan 8 adalah SA 570(revisi 2021): Kelangsungan Usaha (going concern) dengan menguji persamaan math konvergen dan divergen (math alfa c chiang 1984:587) berikut ini:

Soal Dosen/dokpri
Soal Dosen/dokpri

Tentukan dengan kategori konvergern divergen apakah SA570 (revisi2021): Kelangsungan usaha (going concern) PT Pandawa Kurawa.

Pertanyaan 9:Sesuai data dan persamaan math dengan kasus PT Pandawa Kurawa, maka tentukanlah dikaitkan dengan opini audit mana yang akan dilakukan KAP Meruya ilir, dan rekan: Berikan penjelasan anda dengan mengacu pada 4 pertimbangan

SA700 (Revisi 2021): Perumusan suatu opini dan pelaporan ata laporan keuangan.

SA701 (2021) : Pengkomunukasian hal audit utama dalam laporan auditor independen.

SA 705 (revisi 2021 : modifikasi terhadap opini dalam lapporan auditor independen

SA 706 (Revisi 2021) : Paragraf penekanan suatu hal dan paragraf hal lain dalam laporan auditor independen.

Opini audit adalah penilaian yang diberikan auditor terhadap laporan keuangan perusahaan atau entitas. Opini audit sendiri adalah hasil terjemahan laporan keuangan agar bisa dipahami banyak orang secara ringkas tanpa membacanya secara langsung. Pengertian opini audit menurut ISA yaitu kesimpulan yang ditarik atas hasil laporan keuangan dengan rangkaian bukti pendukung dan evaluasi.

Jenis-jenis opini audit:

1. Opini Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified opinion), poin pertama jenis audit adalah wajar tanpa pengecualian atau unqualified opinion, yaitu opini yang dikeluarkan karena laporan keuangan perusahaan telah tersusun rapi dan berdasarkan standar akuntansi berlaku, tidak peduli bagaimana laba/ruginya perusahaan dalam laporan tersebut. 

Adapun kriteria opini audit saat terdapat kelengkapan bukti audit; laporan keuangan terstruktur rapi dan utuh; tiga standar umum telah terpenuhi; penerapan prinsip akuntansi dalam menyusun laporan keuangan; dan opini audit going concern.

 Contoh opini audit wajar tanpa pengecualian adalah going concern. Opini audit going concern adalah asumsi auditor atas laporan keuangan menunjukkan bahwa terdapat ketidakpastian dan ketidakmampuan perusahaan mempertahankan keberlangsungan aktivitas di masa depan.

Contoh opini audit going concern adalah saat terjadi penurunan kinerja keuangan dalam kurun waktu lama, uang tunai negatif dari operasi, kerugian rasio keuangan, gagal bayar kredit, dan kasus pengadilan. 

2. Opini Wajar dengan Pengecualian (Qualified Opinion), Auditor diperbolehkan menyimpulkan hasil laporan keuangan secara wajar beserta pengecualian tertentu. Sehingga jenis opini audit ini adalah opini audit adalah wajar dengan pengecualian atau qualified opinion. Kondisi demikian dimaklumi dengan kriteria opini audit adalah ditemukanya bukti atas simpulan kesalahan penyajian dan laporan keuangan tidak pervasif. 

Bila auditor tidak mempunyai bukti memadai, auditor dapat mengeluarkan opini wajar dengan pengecualian melalui simpulan terhadap hasil pengaruh kesalahan penyajian yang tidak ditemukan. 

Dalam kasus tersebut, contoh opini audit adalah ketika di dalamnya terdapat kata "wajar" dan "kecuali:, seperti kalimat berikut. Menurut opini kami, kecuali perubahan metode penilaian kesediaan yang diuraikan dalam paragraf sebelumnya, laporan keuangan tersebut menyajikan secara wajar dalam seluruh hal yang material dan posisi keuangan perusahaan. 

3. Opini Wajar tanpa pengecualian Tambahan Paragraf Penjelasan (Modified Unqualified Opinion), Sementara itu, jenis berikutnya opini audit adalah wajar tanpa pengecualian dengan tambahan paragraf penjelas. 

Jenis opini audit ini menyatakan bahwa laporan keuangan tersusun sesuai standar dan tidak mengandung kejanggalan. Akan tetapi, auditor memberi catatan khusus berkaitan masa pengeluaran laporan keuangan tersebut, misalnya saat bencana alam, terjadi korupsi internal, perusahaan dalam proses pailit, dan sebagainya.

4. Opini Tidak Wajar (Adverse Opinion), Opini audit tidak wajar adalah jenis opini audit dengan interpretasi bahwa hasil pemeriksaan mengandung kesalahan penyajian dengan bukti cukup dan tepat. Kesalahan tersebut berpengaruh dalam hal lain. Akibatnya, opini tersebut dikatakan tidak wajar. 

Contoh Opini audit tidak wajar yaitu terdapat kesalahan penyajian nilai aktiva tetap perusahaan dalam neraca keuangan karena dihitung berdasarkan penilaian kembali nilai aktiva. Seharusnya nilai aktiva tetap diukur dari harga pembelian. Sehingga penyusutan aktiva tetap dapat dihitung dengan nilai tersebut.

5. Opini Tidak Menyatakan Pendapat (Disclaimer of Opinion), Jenis terakhir dari opini audit adalah saat auditor tidak mendapatkan bukti memadai dan cukup dalam memberikan opini audit sehingga auditor tidak menemukan kesalahan dalam laporan keuangan. Dalam kasus ini, contoh opini audit adalah pemberian penjelasan pada hasil interpretasi bahwa terdapat pembatasan ruang lingkup audit yang dilakukan auditor.

Untuk kasus PT Pendawa Kurawa, karna datanya tidak dimengerti, maka seharusnya Opini tidak menyatakan Pendapat (Disclaimer Opinion).

Salam dan Terimakasih

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun